Pada tanggal 21 Oktober, Sekolah Dasar dan Menengah Doan Ket (Kota Kon Tum , Kon Tum) mengatakan telah melaporkan kepada Komite Rakyat Komune Doan Ket tentang situasi di mana jalan menuju sekolah H'Nor terus menerus tergenang air akibat hujan deras, yang membahayakan para siswa.
Siswa dan guru dalam bahaya
Menurut Sekolah Dasar dan Menengah Doan Ket, Sekolah H'Nor terletak di sebelah sungai dengan lebar sekitar 4 meter dan kedalaman sekitar 5 meter. Saat musim hujan, air sungai meluap, menyebabkan banjir dan memutus jalan menuju sekolah. Jalan ini juga merupakan jalan utama yang menghubungkan Desa Hnor dengan pusat kota Doan Ket.
Di gorong-gorong yang melintasi sungai, tidak ada pagar pembatas di kedua sisi jalan. Sebagian lereng dekat muara gorong-gorong runtuh, dan air mengalir deras ke jalan, menyebabkan celah di atap jalan. Longsoran tersebut berukuran panjang sekitar 3 meter, lebar 2 meter, dan kedalaman 1 meter.
Selama musim hujan, siswa harus mengambil jalan memutar untuk sampai ke sekolah H'Nor.
Menurut Ibu Y Hon (40 tahun, di Desa H'Nor), tahun ini anak pertamanya sudah duduk di kelas satu SD di Sekolah H'Nor. Setiap hari ketika hujan deras, air sungai meluap, meluap hingga setinggi lutut, dan mengalir deras. Rumahnya hanya berjarak 50 meter dari sekolah, tetapi Ibu Hon harus membawa anaknya memutar lebih dari 2 kilometer demi keselamatan.
"Rumah kami dekat sekolah, jadi saat musim kemarau, anak saya berjalan kaki. Namun, saat hujan deras, jalan di depan rumah kami tergenang dan air mengalir deras, sehingga sangat berbahaya bagi orang dan kendaraan yang melintas. Oleh karena itu, kami harus mengambil jalan memutar untuk mengantar anak kami ke sekolah. Kami berharap pihak berwenang memperhatikan, membuka kembali sistem drainase, dan memperbaiki jalan untuk menjamin keselamatan masyarakat, terutama para siswa," ujar Ibu Y Hon.
Menurut para guru di Sekolah H'Nor, setiap kali hujan deras, air yang mengalir di jalan depan Sekolah Desa H'Nor sangat deras. Namun, agar dapat tiba di kelas tepat waktu, para guru harus turun dari kendaraan dan berjalan kaki menyeberang, dan banyak orang jatuh ke air.
Rekomendasikan tindakan perbaikan dini
Menurut Bapak Thai Khac Hoa, Kepala Dinas Pendidikan dan Pelatihan Kota Kon Tum, terdapat 74 siswa yang bersekolah di Sekolah H'Nor. Dalam waktu dekat, Dinas Pendidikan dan Pelatihan Kota Kon Tum telah meminta Komite Rakyat Kecamatan Doan Ket untuk memasang rambu peringatan tanah longsor dan memagari lokasi longsor.
Longsor menyebabkan celah langit-langit di jalan
Bapak Nguyen Dinh Nam, Wakil Ketua Komite Rakyat Komune Doan Ket, mengatakan bahwa jalan menuju Desa H'Nor sudah dibangun sejak lama. Penyebab banjir di lokasi tersebut adalah gorong-gorong yang melintasi sungai kecil. Setiap kali hujan deras, air sungai tidak dapat mengalir melalui gorong-gorong tepat waktu dan meluap ke jalan, mengalir deras, sehingga membahayakan orang yang lalu lalang, terutama siswa. Selain itu, hilir sungai berbatasan dengan sekolah H'Nor tetapi tidak ada tanggul pengaman, sehingga sangat berbahaya bagi siswa.
Untuk memastikan keselamatan masyarakat dan siswa selama hujan lebat dan banjir, Komite Rakyat Komune Doan Ket mengarahkan dan mengerahkan pasukan milisi untuk berjaga dan memblokade area. Dari sana, peringatkan masyarakat di area dengan arus deras untuk tidak bolak-balik demi keselamatan dan segera tangani situasi darurat. Selain itu, tugaskan petugas yang bertanggung jawab untuk memasang penghalang, dan mengimbau masyarakat untuk secara proaktif mengantar anak-anak mereka ke sekolah selama hujan lebat dan arus deras.
Komite Rakyat Komune Doan Ket telah meminta Komite Rakyat Kota Kon Tum untuk mempertimbangkan dan menyeimbangkan sumber pendanaan agar segera berinvestasi dalam pembangunan tanggul gabungan dengan parit anti-erosi dan gorong-gorong drainase. Selain itu, pemasangan pagar dan penguatan tanggul untuk mencegah erosi di daerah hilir juga diperlukan guna menjamin keselamatan siswa dan guru.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)