Proyek yang disebut Project Luna ini akan menganalisis konten di Facebook dan sumber di luar platform untuk membuat pembaruan yang disesuaikan. Proyek ini merupakan upaya untuk bersaing langsung dengan Pulse milik ChatGPT, sebuah layanan yang menyediakan ringkasan riset harian kepada pengguna berbayar berdasarkan riwayat obrolan, respons, dan kalender pribadi.
Bagi para jurnalis, ini merupakan tanda lain bahwa Big Tech terus mempererat cengkeramannya pada rantai distribusi berita. Meta berupaya menjadikan berita AI sebagai bagian dari rutinitas harian pengguna—sesuatu yang dulu dipegang industri surat kabar melalui siaran berita pagi, buletin email, dan notifikasi push. Ketika sebuah platform mengotomatiskan "kurasi berita" berdasarkan preferensi individu, ketergantungan mereka pada ekosistem semakin meningkat.

Ilustrasi: Unsplash
ChatGPT meluncurkan pratinjau seluler Pulse untuk pengguna profesionalnya pada bulan September, menyediakan pembaruan yang dipersonalisasi berdasarkan topik yang sering mereka diskusikan, mulai dari latihan hingga jadwal kerja. Saat pengguna menyinkronkan kalender pribadi mereka, Pulse dapat menyarankan contoh jadwal rapat atau mengingatkan mereka untuk membeli hadiah ulang tahun. Direktur aplikasi OpenAI, Fidji Simo, mengatakan bahwa mereka belum dapat meningkatkan skala Pulse karena keterbatasan daya komputasi.
Sementara itu, Meta masih terlibat perselisihan dengan organisasi berita. Perusahaan ini telah terpecah selama bertahun-tahun antara menampilkan atau menghapus tautan berita ketika regulator menuntut mereka membayar konten jurnalistik. Baru-baru ini, penerbit menggugat Meta, mengklaim bahwa karya mereka digunakan tanpa izin untuk melatih model AI.
Divisi AI Meta juga sedang mengalami gejolak. Minggu ini, kepala ilmuwan Yann LeCun mengumumkan bahwa ia meninggalkan Meta untuk memulai perusahaan rintisan AI miliknya sendiri. Bulan lalu, perusahaan memangkas sekitar 600 posisi dalam restrukturisasi. Direktur AI Alexandr Wang mengatakan pemangkasan tersebut bertujuan untuk mengurangi jumlah tim, mempercepat pengambilan keputusan, dan meningkatkan efisiensi.
Sejalan dengan itu, Meta terus memperluas infrastruktur komputasinya untuk mendukung AI. Bulan lalu, perusahaan tersebut menyatakan bahwa pengeluaran untuk AI akan melampaui proyeksi kisaran $66-72 miliar dan meningkat tajam tahun depan. CEO Mark Zuckerberg mengatakan kepada para investor bahwa ambisi untuk membangun "kecerdasan super"—sistem yang dapat mengungguli manusia dalam segala aspek—membutuhkan investasi besar-besaran.
Sumber: https://congluan.vn/facebook-thu-nghiem-ban-tin-ai-tiep-tuc-gay-suc-ep-len-bao-chi-10318843.html






Komentar (0)