Komune Ea Na memiliki 33 desa dan dusun dengan lebih dari 42.000 penduduk, dengan etnis minoritas mencapai hampir 36%. Kondisi sosial ekonomi yang sulit dan akses informasi yang tidak merata membuat upaya penanggulangan kemiskinan menghadapi banyak kendala. Menghadapi kenyataan ini, pemerintah komune berfokus pada penguatan komunikasi terkait kebijakan, terutama Program Target Nasional untuk Penanggulangan Kemiskinan Berkelanjutan.
Setiap tahun, komune menyusun rencana komunikasi untuk setiap kelompok warga, menyebarluaskan informasi melalui pengeras suara, jejaring sosial, situs web, pertemuan desa, dan pelatihan. Pendekatan ini membantu masyarakat mengakses informasi dengan lebih jelas dan intuitif, sehingga secara bertahap mengubah pola pikir dan kebiasaan produksi mereka yang terkait dengan adat istiadat tradisional.

Persatuan Pemuda Komune mendukung masyarakat dalam menyelesaikan prosedur administratif. Foto: Surat Kabar Dak Lak
Salah satu hal yang menonjol di Ea Na adalah model propaganda keliling yang diusung oleh kepala desa, tetua desa, dan tokoh-tokoh terkemuka ke setiap desa dan dusun. Dengan keunggulan pemahaman akan adat dan bahasa setempat, mereka menjadi saluran penghubung yang efektif, membantu masyarakat memahami kebijakan dan mengakses model mata pencaharian.
Kelompok kerja secara rutin mendukung masyarakat dalam menyelesaikan aplikasi pinjaman, menjelaskan kebijakan dalam bahasa lokal, mendaftar pelatihan kejuruan, mencari pekerjaan, atau berpartisipasi dalam model produksi. Akses langsung ke setiap rumah tangga membantu kebijakan mencapai tujuannya lebih cepat dan membangun kepercayaan di masyarakat.
Selain komunikasi, komune ini juga berinvestasi dalam perluasan infrastruktur telekomunikasi seperti jangkauan 4G, pemasangan kabel serat optik ke desa-desa, dan pemasangan Wi-Fi di kantor pusat dan balai budaya. Banyak keluarga, terutama keluarga miskin dan hampir miskin, telah memanfaatkan internet untuk mempelajari teknik bertani dan beternak.
Di Desa Tuor A, yang berpenduduk 180 rumah tangga, sebagian besar bersuku Ede, kegiatan propaganda telah membawa perubahan yang nyata. Saat ini, desa tersebut hanya memiliki 6 rumah tangga miskin dan 20 rumah tangga hampir miskin. Berkat mobilisasi yang berkelanjutan, kampanye "Mengubah pola pikir dan cara kerja etnis minoritas untuk keluar dari kemiskinan" telah menyebar luas. Masyarakat telah secara proaktif menerapkan model budidaya padi sawah, penanaman kembali kopi, peternakan, dan penerapan teknik-teknik baru.
Komite swadaya desa juga mengambil langkah-langkah untuk membangun kepercayaan, seperti menyumbangkan hari kerja untuk membangun jalan internal, memasang penerangan, merenovasi kanal, dan membangun lubang pembuangan sampah keluarga. Berkat hal tersebut, tingkat keluarga sejahtera mencapai lebih dari 80%, jumlah rumah tangga miskin menurun dari tahun ke tahun, dan banyak kebiasaan buruk pun terhapus.

Komune Ea Na memiliki 33 desa dan dusun dengan lebih dari 42.000 orang, yang mana etnis minoritas mencakup hampir 36%.
Banyak rumah tangga telah keluar dari kemiskinan berkat penguasaan teknik dan sumber modal yang menguntungkan. Kasus Ibu H'Lyza Eban adalah contohnya: setelah mengikuti pelatihan dan menerima pinjaman, ia menanam kembali kopi, aktif mengebor sumur irigasi, dan beternak babi, membantu keluarganya keluar dari kemiskinan pada tahun 2024. Keluarga Bapak Y Van Nie juga berhasil menggabungkan beternak sapi dan menanam kopi.
Menurut Komite Rakyat Komune Ea Na, setiap tahun komune meninjau kebutuhan aktual, membuat daftar rumah tangga yang mampu keluar dari kemiskinan untuk memberikan saran arah, mendukung varietas tanaman, ternak, dan material. Pada saat yang sama, pemerintah daerah berkoordinasi untuk membuka kelas alih teknologi bagi masyarakat yang ingin segera mendaftar. Bapak Dinh Van Quan, Wakil Ketua Komite Rakyat Komune Ea Na (Dak Lak), mengatakan: "Tujuannya bukan hanya mengurangi kemiskinan secara kuantitas, tetapi juga mengurangi kemiskinan dalam berpikir, sehingga masyarakat berani berbisnis, tidak bergantung pada orang lain."
Tinjauan pada akhir tahun 2025 mencatat bahwa kelurahan ini masih memiliki 141 rumah tangga miskin (0,62%) dan 40 rumah tangga hampir miskin (0,44%). Ke depannya, kelurahan ini akan terus memperkuat sistem radio dan televisi, memperluas komunikasi digital, dan melatih kader desa, dengan harapan dapat mempertahankan arus informasi yang lengkap dan tepat waktu guna mendorong penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.
Sumber: https://congluan.vn/xa-ea-na-day-manh-truyen-thong-va-ha-tang-so-de-thuc-day-giam-ngheo-ben-vung-10318791.html






Komentar (0)