Harga kopi dunia anjlok tajam di tengah tekanan akibat berakhirnya kontrak opsi. Harga kopi Robusta berbalik arah setelah beberapa sesi mengalami kenaikan tajam, sementara harga Arabika anjlok setelah sesi perdagangan ditutup pada hari libur awal pekan ini.
Pergerakan pasar saat ini tak terelakkan setelah para investor dan spekulan perlu melikuidasi aset akibat kondisi jenuh beli. Di pasar, tekanan jual dari komoditas baru Brasil cukup besar, dan tekanan untuk melikuidasi, menyeimbangkan, dan menyesuaikan posisi sebelum kontrak opsi berakhir semakin dekat.
Namun, harga kopi secara umum tetap tinggi karena laporan inventaris ICE terus rendah, membuat pasar konsumen masih khawatir tentang kekurangan pasokan jangka pendek.
Bloomberg melaporkan bahwa produsen kopi terbesar di dunia menunda pembelian biji kopi dari Brasil karena mereka menghabiskan stok yang dibangun selama pandemi dan menunggu harga turun, sehingga menekan harga arabika.
Harga kopi domestik hari ini, 21 Juni, turun 300 VND/kg di beberapa daerah pembelian utama. (Sumber: praguemonitor) |
Pada akhir sesi perdagangan 20 Juni, harga kopi robusta di bursa ICE Futures Europe London berbalik melemah. Harga kopi robusta berjangka untuk pengiriman Juli 2023 turun 26 dolar AS, diperdagangkan pada 2.807 dolar AS/ton. Harga pengiriman September turun 13 dolar AS, diperdagangkan pada 2.770 dolar AS/ton. Volume perdagangan rata-rata tinggi.
Bursa Berjangka Kopi Arabika New York anjlok tajam, harga kopi Arabika di ICE Futures US New York ditutup pada sesi terakhir pekan ini untuk periode pengiriman Juli 2023 turun 7,45 sen, diperdagangkan pada 177,45 sen/lb. Sementara itu, periode pengiriman September 2023 turun 4,65 sen, menjadi 1.176,1 sen/lb. Volume perdagangan rata-rata tinggi.
Harga kopi domestik hari ini, 21 Juni, turun 300 VND/kg di beberapa lokasi pembelian utama.
Satuan: VND/kg. (Sumber: Giacaphe.com) |
USD melanjutkan momentum kenaikannya sejak akhir pekan lalu. Investor kini mencermati sidang dengar pendapat Ketua The Fed Jerome Powell di hadapan Kongres AS, yang dijadwalkan berlangsung pada 21 dan 22 Juni minggu ini untuk lebih memahami arah suku bunga AS ke depan. Meskipun The Fed tidak menaikkan suku bunga pada bulan Juni ini, bukan berarti siklus kenaikan suku bunga The Fed telah berakhir. Seiring dengan penyesuaian suku bunga moneter oleh banyak bank sentral di dunia, sebagian besar pasar memperkirakan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 0,25% pada pertemuan bulan depan.
Harga Robusta terdongkrak oleh pasokan yang lebih ketat di Vietnam dan permintaan yang terus menguat dari para roaster. Pasar juga mengkhawatirkan produksi di Indonesia, yang dapat terdampak oleh curah hujan yang tinggi.
Di pasar, Indikator teknis menunjukkan momentum bullish masih ada. Namun, RSI berada jauh di dalam zona jenuh beli (overbought) di 74,56%, sehingga ada kemungkinan koreksi ke bawah selama sesi perdagangan. Dalam jangka pendek, harga kopi robusta diperkirakan akan berfluktuasi dan terakumulasi dalam kisaran 2755-2800. Kisaran harga 2715-2720 perlu diwaspadai. Jika kisaran harga ini terlewati, kopi robusta dapat kembali mengalami tren penurunan.
Berdasarkan analisis teknis pasar Arabika, garis MACD telah bersilangan, tetapi tren harganya belum jelas. Dalam jangka pendek, harga Arabika diperkirakan akan berfluktuasi dan terakumulasi dalam kisaran 180-185. Kopi Arabika perlu menembus dan mempertahankan momentum di atas zona 181-182 agar dapat terus menguat. Sebaliknya, jika level 180 terlewati, tren penurunan dapat terjadi.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)