Jumlah wisatawan Tiongkok dan Korea Selatan telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir, terutama selama liburan Hari Nasional dan Festival Pertengahan Musim Gugur di negara ini. Jalan-jalan di Seoul, terutama di kawasan Myeong-dong, telah dibanjiri wisatawan Tiongkok. Suasana di toko-toko kosmetik ramai, dengan staf penjualan yang antusias mempromosikan produk dalam bahasa Mandarin.
Keramaian di Seoul mencerminkan pemulihan pariwisata antara Tiongkok dan Korea Selatan, didorong oleh sinyal positif menjelang liburan dan langkah-langkah dari kedua pemerintah . Pada bulan September, pemerintah Korea Selatan mengumumkan uji coba kebijakan bebas visa bagi wisatawan grup dari Tiongkok, yang berlaku mulai 29 September 2025 hingga 30 Juni 2026. Tiongkok sebelumnya menerapkan kebijakan bebas visa bagi warga negara Korea Selatan, mulai November 2024.
Ramai wisatawan di kawasan Myeongdong, Seoul pada awal Oktober 2025. Sumber: Yonhap
Data Trip.com menunjukkan bahwa sejak Tiongkok mengumumkan kebijakan bebas visa bagi warga negara Korea Selatan pada November tahun lalu, hingga 11 September tahun ini, jumlah total pemesanan perjalanan dari Korea Selatan ke Tiongkok telah meningkat sebesar 131%, dengan pemesanan tiket pesawat dan pemesanan hotel meningkat masing-masing sebesar 90% dan 163% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, pengumuman kebijakan bebas visa Korea telah menarik minat yang signifikan dari wisatawan Tiongkok. Di Trip.com, pencarian dan pemesanan untuk Korea telah meningkat tajam, dengan pemesanan tur grup melonjak 357% dari tahun ke tahun. Kelompok demografis di Tiongkok yang paling tertarik untuk bepergian ke Korea masih didominasi oleh kaum muda, dengan mereka yang lahir pada tahun 1990-an mencapai 33%, mereka yang lahir pada tahun 1980-an mencapai 27%, dan mereka yang lahir setelah tahun 2000 mencapai 19%.
Turis di Shanghai, Tiongkok, Agustus 2025. Sumber: EPA-Yonhap
Media Tiongkok dan Korea mengutip Wakil Presiden Trip.com, Qin Jing, yang mengatakan bahwa kebijakan bebas visa akan membuka ruang baru bagi kerja sama ekonomi bilateral antara Korea dan Tiongkok. Di sektor pariwisata, kebijakan ini akan mendorong permintaan tur grup dan tur bertema—seperti tur seni atau tur keluarga; sehingga membantu mendorong industri ritel, bebas bea, dan katering. Di sektor budaya, resonansi antara budaya Tiongkok dan Korea membuka potensi baru bagi pariwisata budaya terpadu, dengan tur bertema dan personalisasi.
Menurut Kantor Berita Yonhap (Korea Selatan), negara tersebut bekerja sama dengan perusahaan perjalanan daring besar Tiongkok untuk mengembangkan produk pariwisata baru, termasuk "Pengalaman K-Pop", "Tur Lokasi Syuting K-drama", "Tur Kesehatan dan Kebugaran", dan "Tur Kuliner Korea". Inisiatif ini bertujuan untuk mengalihkan konsumsi wisatawan dari berbelanja ke pengalaman. Di saat yang sama, pemerintah Korea Selatan sedang mempercepat transformasi digital layanan pariwisata, termasuk kemudahan pembayaran seperti Weixin Pay dan Alipay, serta menambah pemandu wisata berbahasa Mandarin.
Maskapai penerbangan Korea juga mempercepat dimulainya kembali penerbangan ke Tiongkok. Saat ini, lalu lintas penerbangan antara Tiongkok dan Korea Selatan baru pulih sekitar 86% dari tingkat sebelum Covid-19, sementara penerbangan ke wilayah lain sebagian besar telah kembali normal. Pada paruh pertama tahun ini, lalu lintas penumpang pada rute antara kedua negara mencapai 7,8 juta, naik 24,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Para pakar industri mengatakan bahwa dimulainya kembali penerbangan dan kebijakan bebas visa antara Tiongkok dan Korea Selatan telah menciptakan respons positif, yang terus mendukung permintaan pariwisata selama musim puncak di akhir tahun.
Sumber: https://bvhttdl.gov.vn/du-lich-hai-chieu-trung-quoc-han-quoc-tang-manh-nho-thuan-loi-ve-thi-thuc-20251015093124877.htm
Komentar (0)