ANTD.VN - Harga emas dunia telah mengalami penurunan minggu keempat berturut-turut dan para ahli tidak optimis terhadap prospek logam mulia tersebut minggu depan.
Kekhawatiran yang berkembang bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan suku bunga lebih lama dari yang diharapkan dalam upayanya melawan inflasi berdampak buruk pada emas, dengan harga mengakhiri minggu ini mendekati level terendah dalam lima bulan, menandai kerugian mingguan keempat berturut-turut untuk logam mulia tersebut.
Sejalan dengan itu, harga emas spot terbaru di Kitco ditutup pada $1.889,5/ons, turun $23,5/ons selama seminggu. Harga emas bulan Desember juga mengakhiri minggu ini pada harga terendah dalam lima bulan, yaitu $1.918,4/ons.
Tidak ada sinyal positif untuk harga emas minggu depan |
Di dalam negeri, harga emas bereaksi sangat berlawanan dengan perkembangan di pasar internasional. Emas SJC bahkan mengalami kenaikan dengan harga penutupan pekan ini sekitar 67,00-67,72 juta VND/tael, meningkat 200 ribu VND/tael dibandingkan akhir pekan sebelumnya.
Meskipun masih ada optimisme bahwa emas dapat kembali bersinar akhir tahun ini, para analis memperingatkan para investor bahwa banyak kerusakan teknis jangka pendek telah terjadi dan logam mulia tersebut kemungkinan akan terus jatuh minggu depan.
Para analis mencatat bahwa meskipun ketidakpastian ekonomi tinggi karena ekonomi Tiongkok menunjukkan tanda-tanda tekanan, logam mulia belum menerima banyak minat investor sebagai aset safe haven, karena kenaikan imbal hasil Treasury AS, yang mencapai titik tertinggi dalam 15 tahun pada hari Kamis, telah menjadi pesaing signifikan bagi emas.
Beberapa analis mencatat bahwa memegang obligasi Treasury AS 3 bulan dengan hasil 5% menjadi lebih menarik dibandingkan dengan emas.
Meski demikian, para analis memperkirakan pasar akan tetap "diam" karena investor menunggu hingga hari Jumat ketika Ketua Fed Jerome Powell berpidato pada pertemuan tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming.
Data ekonomi terkini hanya memberikan sedikit panduan mengenai kesehatan ekonomi teratas dunia, sehingga analis memperkirakan simposium Jackson Hole minggu depan akan menjadi kesempatan yang baik bagi Ketua Powell untuk mulai meletakkan dasar bagi evolusi berikutnya dalam arah kebijakan moneter Fed.
Ada ekspektasi yang semakin meningkat bahwa Powell akan mengambil nada yang lebih dovish, meskipun ia mengatakan bank sentral akan tetap membuka opsi dan bergantung pada data. Bahkan netralitas Powell pun cukup untuk mendukung harga emas karena mengindikasikan imbal hasil obligasi telah mencapai puncaknya.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)