Miliarder Elon Musk, orang terkaya di dunia, baru saja mengeluarkan seruan perdamaian di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran, dua negara Timur Tengah yang berada di ambang perang yang lebih luas.
Membagikan foto roket tersebut di jejaring sosial X/Twitter miliknya, Tn. Musk menulis: "Kita seharusnya tidak meluncurkan roket ke satu sama lain, melainkan ke bintang-bintang."
Postingan miliarder itu di X muncul setidaknya satu jam setelah muncul informasi bahwa Israel telah melancarkan serangan terhadap bandara Iran.
Namun, beberapa jam setelah insiden tersebut, seorang pejabat Iran mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa tidak ada serangan rudal terhadap Iran, membantah laporan sebelumnya dari media AS.
Seorang juru bicara badan antariksa Iran juga dikutip mengatakan tidak ada laporan serangan rudal dan bahwa pertahanan udara Teheran telah menembak jatuh beberapa kendaraan udara tak berawak (UAV) di atas provinsi Isfahan, rumah bagi ibu kota dengan nama yang sama.
Postingan miliarder Elon Musk di X/Twitter, 19 April 2024
Sementara itu, dua pejabat AS mengonfirmasi kepada CBS News bahwa sebuah rudal Israel menghantam Iran. Reuters melaporkan bahwa Israel telah memberi tahu AS sebelum serangan tersebut.
Para pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada CBS News bahwa Israel menggunakan rudal balistik untuk menyerang Iran. Seorang pejabat AS yang berbicara kepada CNN mengatakan Washington tidak "memberikan lampu hijau" atas serangan Israel tersebut. Pejabat tersebut mengakui bahwa Israel telah memberi tahu AS bahwa mereka akan melancarkan serangan terhadap Iran dalam beberapa hari mendatang.
Militer Israel belum mengomentari serangan yang dilaporkan tersebut, tetapi mengatakan pertemuan keamanan saat ini sedang berlangsung di Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv.
Tentang Elon Musk, miliarder pemilik SpaceX, produsen pesawat ruang angkasa dan perusahaan komunikasi satelit yang berbasis di California. Pengusaha teknologi ini melakukan perjalanan dua hari ke Israel November lalu.
Selama perjalanan tersebut, Tn. Musk diajak berkeliling oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke kibbutz Israel yang hancur dalam serangan pada 7 Oktober tahun lalu oleh gerakan Islam Palestina Hamas.
Setelah kunjungan tersebut, Hamas mengundang Bapak Musk ke Jalur Gaza untuk melihat seberapa parah kerusakan yang disebabkan oleh pemboman Israel. Israel membalas dengan serangan udara di Gaza setelah serangan 7 Oktober, yang memicu perang sengit yang telah berlangsung lebih dari enam bulan.
Starlink, jaringan internet satelit milik SpaceX, memenangkan lisensi Februari ini untuk beroperasi di Israel dan sebagian Jalur Gaza. Pemerintah Israel menyatakan telah menyetujui penggunaan layanan Starlink di sebuah rumah sakit lapangan di Gaza. Starlink juga setuju untuk memblokir akses Hamas ke layanan internetnya .
Minh Duc (Menurut NDTV, TRT World)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)