![]() |
Dengan penampilannya saat ini, Grealish bukan satu-satunya harapan Everton. |
Bergabung dengan Everton dengan status pinjaman dari Man City pada bursa transfer musim panas, Grealish segera bangkit di bawah arahan pelatih David Moyes. Ia bermain eksplosif, terpilih sebagai Pemain Terbaik Liga Primer Bulan Agustus, dan menjadi inti gaya bermain The Toffees.
Namun, performa tersebut tidak cukup untuk membantu Grealish mendapatkan tempat di timnas Inggris untuk pemusatan latihan bulan Oktober. Hal ini membuat banyak penggemar "Three Lions" marah, terutama ketika mantan bintang Aston Villa tersebut terus meninggalkan jejak yang kuat dalam kemenangan 2-1 Everton atas Crystal Palace pada 5 Oktober, hanya beberapa hari setelah Inggris mengumumkan daftar tersebut.
Pengaruh
Gol Grealish di menit ke-90+6 tak hanya membantu Everton bangkit dari ketertinggalan dan menang 2-1 di kandang, mengakhiri rekor tak terkalahkan Palace dalam 19 pertandingan, tetapi ia juga memberikan dampak yang lebih besar. Para penggemar Everton benar-benar terpikat oleh gaya bermain Grealish yang memukau.
Dengan 4 assist dan 1 gol hanya dalam 7 pertandingan, ia membuktikan bahwa ia masih salah satu bintang paling cemerlang di sepak bola Inggris. Setelah periode sulit di Manchester City, di mana ia menghadapi tekanan dan persaingan ketat, Grealish kembali bersinar di Everton.
Grealish bergabung dengan Manchester City pada tahun 2021 dengan rekor transfer 117 juta euro, menjadikannya pemain termahal dalam sejarah klub. Namun, kariernya di Etihad tidak selalu mulus.
Meskipun diharapkan menjadi pemain kunci dalam sistem Pep Guardiola, Grealish menghadapi masa-masa sulit, termasuk cedera dan persaingan dari bintang-bintang lain.
Dengan pindah ke Everton, Grealish memiliki kesempatan untuk memperbarui kariernya dan mendapatkan kembali kepercayaan dirinya, membuktikan bahwa kelasnya masih ada. Manajer Everton, David Moyes, mengatakan: "Grealish adalah maestro sejati yang dapat mengubah permainan."
Memang, di Everton, Grealish bermain sebagai "nomor 10", menerima bola dan melakukan apa pun yang diinginkannya. Ia adalah pusat dari setiap serangan tim kota pelabuhan tersebut.
![]() |
Grealish memiliki bakat dan gaya bermain yang unik. |
Dalam konteks sepak bola modern yang sangat berorientasi sistem dan kolektif, fakta bahwa pelatih David Moyes telah memberikan banyak kebebasan kepada Grealish sejak awal musim menunjukkan segalanya. Gol melawan Crystal Palace hanyalah sentuhan akhir untuk meningkatkan nilai Grealish.
Keberanian Grealish dan kemampuan untuk membuat perbedaan di saat-saat menentukan masih "langka" di Liga Premier saat ini.
Inggris butuh Grealish
Dengan performanya saat ini, Grealish bukan satu-satunya harapan Everton dalam perjuangan bertahan di Liga Primer. Inggris dan bahkan Manchester City pun bisa berharap lebih dari bintang ini.
Kemampuannya dalam menggiring bola, kemampuannya menahan bola di bawah tekanan, dan kreativitasnya dalam bermain menjadikannya salah satu sosok paling unik di Liga Primer 2025/26. Citra Grealish ini mengingatkan kita pada periode gemilangnya di Aston Villa sebelum pindah ke Man City. Dibandingkan dengan Jude Bellingham, Phil Foden, atau Saka, Grealish memiliki warna dan gaya bermain yang sangat berbeda.
Tak satu pun bintang Inggris saat ini yang diberi kebebasan dan mentalitas "konduktor" seperti Grealish. Bellingham, Foden, atau Saka hanyalah bagian dari sistem yang sempurna di Real, Arsenal, atau Man City.
Di Everton, Grealish memiliki kebebasan untuk menciptakan momen-momen ajaib. Jika Inggris ingin memenangkan Piala Dunia 2026, mereka membutuhkan pemain yang mampu menciptakan terobosan seperti Grealish.
Bagi Man City, masa depan Grealish di Etihad masih terbuka, terutama karena kontraknya dengan klub masih berlaku hingga 2027. Di usia 29 tahun, karier pemain sayap Inggris ini belum berakhir. Jika Grealish terus bersinar seperti ini, Pep dan Tuchel tentu harus mempertimbangkan kembali untuk menggunakan Grealish.
Sumber: https://znews.vn/grealish-qua-khac-biet-post1591297.html
Komentar (0)