Terkait informasi bahwa seorang guru di Sekolah Menengah Dai Kim diserang oleh seorang siswa, pada malam 19 September, Komite Rakyat Distrik Dinh Cong mengirimkan laporan kepada Komite Rakyat Kota.
Oleh karena itu, pada pukul 15.15 tanggal 16 September, di kelas 7A14, saat pergantian kelas, Ibu TTTH, wali kelas, menemukan bahwa siswa TMT memegang mainan tajam yang dapat membahayakan keselamatan, sehingga beliau meminta guru tersebut untuk menyerahkannya. Ketika guru tersebut memegang benda tersebut, siswa LGB berdiri dan memintanya untuk mengembalikannya.
Menghadapi kegigihan guru, siswa LGB tersebut menjambak rambutnya dan menindihnya untuk merebut kembali mainan tersebut. Aksi ini berlangsung di depan banyak teman sekelas. Beberapa siswa menutup tirai agar tidak terlihat oleh siswa di luar kelas.
Setelah kejadian tersebut, guru tersebut melapor kepada Dewan Direksi. Kepala Sekolah langsung mendatangi kelas, meminta siswa tersebut untuk meminta maaf secara terbuka, dan meminta siswa yang duduk di dekatnya untuk menulis laporan. Para siswa mengatakan bahwa karena siswa B bertindak terlalu agresif, mereka tidak dapat berbuat apa-apa.
Sekolah juga mengharuskan siswa LGB untuk menulis laporan dan mengundang orang tua mereka untuk datang bekerja pada sore yang sama.
Orang tua siswa LGB hadir, meminta maaf kepada guru, dan meminta izin agar anak mereka tidak masuk sekolah pada tanggal 17 September untuk pemeriksaan kesehatan mental.
Pada tanggal 18 September, pihak keluarga terus menghubungi, menyampaikan hasil tes dan meminta siswa tersebut kembali ke sekolah seperti biasa.
Sore itu juga, Dewan Direksi, wali kelas, dan orang tua bertemu dan menyepakati solusi. Oleh karena itu, orang tua bersedia bertanggung jawab, meminta maaf kepada guru, dan berkomitmen untuk bekerja sama dalam mendidik anak mereka. Guru tersebut setuju untuk memaafkan siswa LGB setelah ia meminta maaf, dan keluarga meminta untuk menerima kembali anak tersebut untuk dirawat dan dididik selama 10 hari.
Pada 19 September, insiden tersebut pada dasarnya telah diselesaikan oleh pihak sekolah dan kondisi mental guru tersebut telah stabil. Namun, cuplikan insiden tersebut muncul di beberapa situs jejaring sosial, yang memengaruhi opini publik dan citra sekolah.

Kejadian serius, mohon polisi verifikasi dan tangani
Segera setelah kejadian tersebut, Dewan Direksi Sekolah Menengah Dai Kim mengorganisir siswa yang bersalah untuk mengakui kesalahannya secara langsung dan meminta maaf secara terbuka di depan kelas. Pada saat yang sama, mereka mengundang orang tua untuk datang dan bekerja sama menyepakati langkah-langkah pendidikan, menciptakan kondisi bagi siswa untuk memperbaiki kesalahannya.
Pihak sekolah juga meminta pihak keluarga untuk membawa anak tersebut menjalani pemeriksaan medis dan psikologis. Namun, setelah pemeriksaan, pihak keluarga belum dapat memberikan hasil pemeriksaan medis tersebut kepada pihak sekolah.
Sementara itu, pihak sekolah segera memberikan semangat dan menenangkan sang guru, agar kejadian tersebut tidak semakin menambah tekanan dan tidak mengganggu tugas mengajar.

Komite Rakyat Distrik Dinh Cong telah melaporkan kepada Kantor Komite Rakyat Kota, Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Departemen Kebudayaan dan Olahraga , dan Komite Tetap Partai Distrik Dinh Cong untuk meminta arahan dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Panitia Daerah juga memerintahkan Kepolisian Daerah untuk segera mengusut dan memverifikasi kasus tersebut, guna memastikan tegaknya hukum dan mencegah terulangnya pelanggaran.
Komite Rakyat Distrik Dinh Cong juga meminta Sekolah Menengah Dai Kim untuk memperkuat pengawasan, menjaga disiplin, dan tata tertib kelas. Selain itu, memberikan perhatian dan dorongan kepada guru, serta berkoordinasi dengan orang tua untuk mengoreksi dan mendidik siswa agar mereka dapat memperbaiki kesalahan mereka.
Sumber: https://tienphong.vn/ha-noi-thong-tin-ve-vu-hoc-sinh-lop-7-tum-toc-quat-nga-co-giao-chu-nhiem-post1779681.tpo
Komentar (0)