SGGPO
Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo mengatakan bahwa bahkan menimbulkan kecemasan publik merupakan kejahatan serius dan ia meminta para pejabat untuk mengambil tindakan drastis untuk menangani tindakan seperti itu.
| Polisi berpatroli selama pertandingan bisbol di Gwangju, 267 km selatan Seoul. Foto: Yonhap |
Polisi Korea Selatan telah menangkap 173 orang yang diduga menyebarkan ancaman pembunuhan secara daring dan secara resmi menahan 20 di antaranya. Hampir setengah dari mereka yang ditangkap adalah remaja, termasuk anak-anak di bawah usia 14 tahun, yang tidak dituntut secara pidana.
Langkah ini diambil setelah serangkaian penusukan baru-baru ini di Korea Selatan. Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo sebelumnya mengatakan bahwa menimbulkan keresahan publik pun merupakan kejahatan serius. Ia meminta para pejabat untuk mengambil tindakan drastis guna menangani tindakan semacam itu.
Kantor berita Yonhap pada tanggal 18 Agustus mengutip sumber dari Biro Investigasi Nasional Korea yang mengatakan bahwa pihak berwenang telah menemukan total 399 unggahan yang berisi ancaman pembunuhan sejak insiden penusukan di dekat stasiun kereta bawah tanah Sillim, barat daya Seoul, yang menyebabkan satu orang meninggal dunia dan tiga orang terluka pada tanggal 21 Juli, dan insiden penusukan yang menyebabkan satu orang meninggal dunia dan 13 orang terluka di sebuah toko di Seongnam, selatan Seoul, pada tanggal 3 Agustus.
Pada 15 Agustus, 39 petugas polisi menggeledah stadion bisbol Gocheok Sky Dome di Seoul hingga tengah malam setelah seorang gadis berusia 11 tahun mengunggah ancaman akan menikam orang-orang yang sedang menonton konser di stadion tersebut. Menurut Badan Kepolisian Nasional Korea, remaja menyumbang 52,3% dari seluruh tersangka yang menyebarkan ancaman pembunuhan secara daring.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)