Menurut Yonhap, usulan ini diajukan oleh Korea Selatan pada 17 November dalam konteks tentara Korea Utara yang berulang kali melintasi MDL saat bertugas di dekat daerah perbatasan.
Ini adalah usulan resmi pertama Seoul untuk melakukan pembicaraan dengan Korea Utara sejak Presiden Lee Jae Myung menjabat pada bulan Juni, yang berjanji untuk memperbaiki hubungan yang tegang dengan Korea Utara dan menciptakan kondisi untuk dialog.

"Militer Korea Selatan secara resmi telah mengusulkan untuk mengadakan perundingan militer dengan Korea Utara guna membahas cara pembentukan MDL, guna mencegah bentrokan yang tidak disengaja dan meredakan ketegangan militer," ujar Wakil Menteri Kebijakan Pertahanan Kim Hong Cheol dalam sebuah pernyataan.
"Kami mengharapkan tanggapan positif dan cepat dari Korea Utara atas usulan kami untuk mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea dan memulihkan kepercayaan militer," kata Kim, seraya menambahkan bahwa Seoul siap membahas detail perundingan, termasuk tempat dan jadwal.
Militer Korea Utara diyakini telah melintasi MDL sekitar 10 kali tahun ini. Pada bulan Oktober, dua tentara Korea Utara sempat melintasi MDL untuk mengejar tentara Korea Utara lainnya yang membelot ke Korea Selatan.
Militer Korea Selatan telah mengeluarkan pesan peringatan saat tentara Korea Utara mendekati MDL dan kemudian melepaskan tembakan peringatan ketika mereka melanggar batas.
Bersamaan dengan usulan perundingan, Korea Selatan telah menyingkirkan pengeras suara di perbatasan dan berhenti menyiarkan propaganda sebagai bagian dari upaya memulihkan kepercayaan antar-Korea.
Jika diadakan, ini akan menjadi perundingan militer antar-Korea pertama sejak 2018.
>>> Pembaca diundang untuk menonton lebih banyak video : Korea Utara mengumumkan memiliki senjata rahasia baru pada bulan September 2025
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/han-quoc-de-xuat-noi-lai-doi-thoai-quan-su-voi-trieu-tien-post2149069671.html






Komentar (0)