Tiongkok bersiap menghadapi kekurangan daya pusat data AI
Boomingnya pusat data AI memberi tekanan energi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada China, sehingga memaksanya memperluas energi terbarukan.
Báo Khoa học và Đời sống•18/11/2025
Pusat data AI menyebabkan permintaan listrik China meroket, dengan konsumsi diperkirakan mencapai 400 miliar kWh pada tahun 2030. Pada tahun 2024, jumlah listrik yang digunakan untuk pusat data akan meningkat sebesar 31%, jauh melampaui laju pertumbuhan seluruh sistem kelistrikan nasional.
Untuk meredakan tekanan, Beijing mendorong target peningkatan energi terbarukan untuk pusat data sebesar rata-rata 10% per tahun hingga 2025. Banyak analis percaya bahwa pada tahun 2025 saja, sektor ini perlu menambahkan 40-63 miliar kWh listrik dari angin dan matahari.
Salah satu strategi utamanya adalah memindahkan pusat data dari pesisir yang padat penduduk ke wilayah barat yang kaya energi terbarukan. Namun, relokasi sulit dilakukan ketika wilayah Barat kekurangan infrastruktur, sumber daya manusia berteknologi tinggi, dan sumber energi terbarukan yang tidak stabil. Perusahaan seperti Tencent bereksperimen dengan jaringan mikro untuk menghasilkan listrik mereka sendiri, tetapi pasokan hanya memenuhi sekitar 15% dari permintaan.
Saat mencari solusi jangka panjang, banyak daerah barat menggunakan kebijakan listrik murah untuk menarik investasi, meskipun risiko subsidi jangka pendek masih ada. Pembaca yang budiman, silakan tonton lebih banyak video : Pembersihan Sampah AI | Hanoi 18:00
Komentar (0)