Reuters melaporkan bahwa insiden tersebut terjadi pukul 12.45 pada tanggal 26 Mei (waktu setempat) di dalam pesawat Asiana Airlines. Pesawat Airbus A321 yang membawa 194 penumpang lepas landas dari Pulau Jeju dan mengalami insiden saat bersiap mendarat di Bandara Daegu.
"Seorang penumpang pria yang duduk di dekat pintu darurat di sebelah kiri membuka penutup dan menarik tuasnya, menyebabkan pintu terbuka pada ketinggian sekitar 200 meter di atas tanah. Para penumpang mengenakan sabuk pengaman saat itu," kata juru bicara Asiana Airlines. "Tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut, tetapi sembilan orang dirawat di rumah sakit karena kesulitan bernapas."
Petugas penyelamat memindahkan seorang penumpang dengan tandu ke ambulans setelah pintu darurat pesawat terbuka di Daegu. Foto: AP
Pesawat tersebut membawa 48 siswa sekolah dasar dan menengah dalam perjalanan menuju festival olahraga nasional di Ulsan, sekitar 70 kilometer tenggara Daegu. Delapan dari sembilan korban yang dirawat di rumah sakit adalah pelajar.
"Kekacauan melanda. Orang-orang yang duduk di dekat pintu darurat tampak pingsan satu per satu," ujar seorang penumpang berusia 44 tahun kepada Reuters. "Pramugari terpaksa memanggil dokter ke kabin pertolongan pertama sementara yang lain panik dan berlarian di lorong. Dalam pikiran saya, saya pikir pesawat akan meledak dan saya akan mati."
Orang tua lain di penerbangan yang sama berbagi: "Anak-anak gemetar dan menangis karena panik. Anak-anak yang duduk di dekat pintu darurat mungkin yang paling terkejut."
Saksi lain menggambarkan pria itu tampak ingin melompat keluar setelah membuka pintu: "Pramugari berteriak keras, meminta penumpang lain untuk membantu memegang dan menarik orang ini ke dalam."
Polisi berpakaian preman menangkap seorang penumpang yang membuka pintu darurat di Bandara Internasional Daegu. Foto: AP
Polisi Korea Selatan menangkap dan menginterogasi penumpang pria tersebut. Investigasi awal menetapkan bahwa penumpang pria tersebut bepergian sendirian dan tidak mabuk saat ditangkap.
"Sulit untuk bercakap-cakap secara normal dengan penumpang pria tersebut," kata seorang pejabat polisi. "Kami akan menyelidiki motifnya dan menghukum orang tersebut."
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)