Di kecamatan Tuong Duong yang baru saja mengalami banjir bersejarah, saat air surut terlihat jalanan berlumpur, lumpur menggenang, dan banyak harta benda warga yang rusak, di antaranya sepeda motor yang menjadi salah satu kendaraan paling rusak.

Menurut catatan, ratusan sepeda motor di sini terendam air, berlumpur, banyak yang hanyut terbawa banjir, dan ketika ditemukan, kondisinya rusak parah. Kehidupan masyarakat memang sudah sulit, tetapi kini mereka semakin menderita karena tidak ada sarana transportasi pascabanjir, dan aktivitas sehari-hari mereka pun terganggu.

Di tengah kebingungan dan kebingungan warga, bengkel-bengkel gratis pun bermunculan. Bapak Cao Xuan Hieu, pemilik bengkel sepeda motor yang sudah lama berdiri di Kelurahan Tuong Duong, langsung setuju untuk memperbaiki sepeda motor secara gratis, sekaligus mengajak mekanik lain di Kelurahan tersebut untuk ikut membantu.

Bapak Hieu berkata: "Rumah saya juga kebanjiran, banyak kendaraan dan perabotan rusak, tetapi melihat orang-orang kesulitan tanpa kendaraan untuk bepergian, dan pekerjaan pemulihan pascabanjir akan berlarut-larut, saya tidak bisa tinggal diam. Apa pun yang bisa saya perbaiki, orang-orang akan membantu. Semakin sulit keadaannya, semakin kita harus saling mengasihi dan membantu."

Katanya lalu membungkuk ke arah mobil yang sudah dibongkar, tangannya berlumuran oli, wajahnya menunjukkan tanda-tanda kelelahan tetapi matanya masih penuh tekad. Di rumah kecil yang digunakan sebagai bengkel sementara, banyak mobil menunggu giliran, dengan suara mesin yang tersendat-sendat di lumpur.
Selama dua hari itu puluhan mobil dibawa warga untuk diperbaiki, banyak mobil yang harus diangkut oleh milisi dan prajurit Resimen 1 Divisi 324 karena terendam lumpur atau tidak bisa didorong dengan berjalan kaki.

Memperbaiki mobil pascabanjir memang bukan pekerjaan mudah. Berbeda dengan kerusakan normal, mobil yang terendam banjir dalam waktu lama seringkali memiliki lumpur yang menempel di seluruh komponen mesin, termasuk air di mesin, girboks, aki, karburator, rem, bahkan sistem kelistrikan. Jika dibiarkan terlalu lama, komponen-komponen internal akan berkarat dan menyebabkan kerusakan total. Banyak orang, karena kurangnya pengetahuan, mencoba menyalakan kembali mobil segera setelah banjir surut. Akibatnya, air tersedot ke dalam ruang bakar dan mengakibatkan kejutan hidrostatik, salah satu penyebab umum kerusakan mesin total.
Pak Hieu dan rekan-rekannya harus membersihkan seluruh kendaraan dengan air bersih, membongkar setiap komponen untuk memeriksa tingkat kerusakan. Proses ini membutuhkan ketelitian dan teknik tinggi: mulai dari melepas busi, menguras oli, menyedot air dari silinder, memeriksa sistem kelistrikan, mengganti oli, hingga mengeringkan komponen dengan pengering khusus.
Mobil-mobil yang terendam banjir masih harus mengganti banyak suku cadang. Meskipun sulit, semua orang tetap bersemangat.

Bersama Bapak Hieu, banyak kelompok pekerja lokal juga mengorganisir titik-titik perbaikan gratis, atau mendukung harga material serendah mungkin. Berbagi secara diam-diam ini merupakan obat spiritual bagi warga di daerah terdampak banjir untuk melewati hari-hari sulit. Ketika banjir telah surut, tindakan kebaikan ini akan membantu memulihkan kehidupan, dan membantu atap-atap yang terendam banjir berangsur-angsur kembali terang.
Sumber: https://baonghean.vn/hang-loat-xe-may-ngap-trong-vung-bun-o-mien-tay-nghe-an-duoc-sua-chua-mien-phi-10303431.html
Komentar (0)