
Menanggapi beberapa pendapat yang menyatakan bahwa usulan "koefisien gaji khusus" tidak memiliki dasar hukum dan dapat mengganggu sistem gaji yang berlaku, Kementerian telah menjelaskan dengan jelas bahwa peraturan ini berasal dari kebijakan Partai yang konsisten selama tiga dekade terakhir: gaji guru harus diberi prioritas tertinggi dalam sistem skala gaji administratif.
Dari Resolusi Pusat 2 tahun 1996 hingga Resolusi 29 (2013) dan yang terbaru Resolusi 71 Politbiro , Partai telah menegaskan perlunya kebijakan preferensial khusus dan luar biasa bagi guru. Majelis Nasional telah memasukkan semangat ini ke dalam Undang-Undang Guru, yang dengan jelas menetapkan: "Gaji guru menduduki peringkat tertinggi dalam sistem skala gaji karier administratif". Dengan demikian, pembentukan "koefisien gaji khusus" merupakan langkah teknis untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang, bukan mekanisme pengecualian.
Koefisien khusus tidak mengubah skala gaji pegawai negeri sipil secara umum. Gaji guru mulai tahun 2026 dihitung berdasarkan rumus:
Gaji = Gaji pokok × Koefisien gaji berjalan × Koefisien gaji spesifik
Dengan demikian, skala gaji (A0 → A3.1/A3.2) tetap sama; koefisien spesifik hanya dikalikan untuk memastikan bahwa gaji akhir guru benar-benar "tertinggi", dan sekaligus tidak memengaruhi perhitungan tunjangan, juga tidak memengaruhi koefisien selisih cadangan sesuai pedoman Kementerian Dalam Negeri .
Dari realitas saat ini, kita dapat melihat alasan perlunya koefisien spesifik: sebagian besar guru menerima gaji lebih rendah daripada pegawai negeri sipil di sektor lain, meskipun persyaratan kualifikasi, kualitas, dan standar profesional sangat ketat. Data Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menunjukkan bahwa 88% guru saat ini berada di kelompok gaji terendah, dan hanya 1,17% yang mencapai kelompok gaji A3.1 - A3.2, sementara di sektor lain terdapat sekitar 10% pegawai negeri sipil yang berada di kelompok gaji tertinggi.
Tabel 1: Status terkini klasifikasi gaji guru
Kelompok skala gaji | Interpretasi | Proporsi pegawai negeri sipil di sektor lain | Rasio guru |
A3.1 – A3.2 | Grup teratas | Sekitar 10% | 1,17% |
A2.1 – A2.2 – A1 | Kelompok menengah - atas | Hampir semua staf | ~12% guru |
A0, B, C | Kelompok rendah | Hampir habis | 88% guru |
Khususnya guru prasekolah merupakan kelompok yang paling dirugikan dalam keseluruhan sistem, karena mereka semua berada pada tingkat terendah dalam skala gaji karier administratif:
Tabel 2: Perbandingan Koefisien Gaji Guru PAUD dan PNS Sektor Lain
Peringkat gelar | Koefisien awal guru prasekolah | Koefisien awal industri lain | Perbedaan |
Kelas III | 2.10 | 2.34 | 1,11 kali lebih tinggi |
Kelas II | 2.34 | 4.40 | 1,88 kali lebih tinggi |
Kelas I | 4.00 | 6.20 | 1,55 kali lebih tinggi |
Koefisien maksimum | 6.38 | jam 8.00 | 1,25 kali lebih tinggi |
Angka-angka ini menunjukkan bahwa meskipun kebijakan "gaji guru tertinggi" telah diusulkan pada tahun 1996, pengaturan gaji yang sebenarnya belum mencerminkan semangat tersebut. Sementara itu, guru merupakan tenaga kerja yang istimewa—membutuhkan pengetahuan profesional yang mendalam, keterampilan pedagogis, kualitas moral, ketekunan, dan tanggung jawab untuk menciptakan sumber daya manusia bagi masa depan bangsa.

Penerapan koefisien spesifik bahkan lebih bermakna dalam konteks reformasi gaji berdasarkan Resolusi 27-NQ/TW, ketika tunjangan senioritas hanya berlaku untuk militer, kepolisian, dan kriptografi; guru tidak lagi berhak atas tunjangan jenis ini. Hal ini menjadikan kebutuhan akan mekanisme kompensasi yang mengakui karakteristik spesifik profesi ini menjadi penting dan wajar.
Kebijakan gaji baru berdasarkan Undang-Undang Guru langsung berdampak setelah disahkan oleh Majelis Nasional: nilai acuan perguruan tinggi keguruan meningkat signifikan, sumber rekrutmen guru lebih melimpah, dan banyak mata pelajaran yang sebelumnya sulit kini memiliki banyak calon guru. Hal ini mencerminkan harapan dan keyakinan tinggi para guru terhadap pengaturan gaji yang baru.
Rancangan Peraturan Menteri ini saat ini sedang dikonsultasikan secara luas dan mayoritas pendapat dari kementerian, cabang, dan daerah menyetujui penambahan koefisien tertentu. Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menyatakan akan terus menyempurnakan isi rancangan, berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk menghitung sumber daya, mengajukannya kepada Pemerintah untuk dipertimbangkan dan diundangkan, memastikan bahwa kebijakan gaji benar-benar sejalan dengan kebijakan Partai, ketentuan Undang-Undang, dan memenuhi harapan sah jutaan guru di seluruh negeri.
Sumber: https://baolangson.vn/he-so-luong-dac-thu-phan-anh-dung-chu-truong-luong-nha-giao-cao-nhat-5065049.html






Komentar (0)