Tuan Qatar Shin Tae-yong mengatakan bahwa wasit melakukan kesalahan dalam mengesahkan gol kedua Irak, yang menyebabkan kekalahan Indonesia 1-3 pada pertandingan pembuka Piala Asia 2023.
"Saya tidak tahu mengapa gol kedua Irak disahkan karena offside. Ini tidak dapat diterima oleh saya. Situasi ini 100% offside. Wasit salah mengesahkan gol tersebut, dan karena itu, mengubah pertandingan," ujar pelatih Shin dengan marah dalam konferensi pers setelah kekalahan 1-3 dari Irak.
Pelatih Shin bereaksi terhadap wasit saat Indonesia kalah 1-3 dari Irak di Stadion Ahmad bin Ali di Doha (Qatar) pada Piala Asia 2023. Foto: Lam Thoa
Pada menit ke-7 injury time babak pertama, saat skor masih imbang 1-1, Ali Jassim melepaskan tembakan keras yang tak mampu ditepis kiper Ernando Ari, dan Osama Rashid menyambar bola muntah. Pelatih Shin berlari untuk meninjau situasi di layar khusus Indonesia, lalu bergegas keluar untuk meminta wasit Tantashev Ilgiz berkonsultasi dengan VAR, karena ia mengira Mohanad Ali berada dalam posisi offside sebelum Rashid memasukkan bola ke gawang. Namun wasit Ilgiz tetap mengesahkan gol untuk Irak.
Keputusan wasit membuat Indonesia kembali kebobolan. Sebelumnya, mereka sempat menciptakan umpan indah yang membuat Marselino menyamakan kedudukan di menit ke-37 setelah Mohanad Ali membuka skor untuk Irak di menit ke-17. Namun, bahkan dengan sisa waktu lebih dari 60 menit, Indonesia masih belum mampu membalikkan keadaan. Tak hanya itu, mereka juga kebobolan gol ketiga di masa injury time ketika Aymen Hussein berhasil menaklukkan Rizky Ridho dalam duel udara dan kemudian melepaskan tembakan yang bersarang di gawang, memastikan skor 3-1 untuk Irak.
Piala Asia 2023 menggunakan teknologi deteksi offside semi-otomatis. Sistem ini menggunakan 12 kamera khusus untuk melacak posisi bola dan pemain di lapangan secara akurat. Semua posisi tubuh yang terkait dengan offside teridentifikasi. Namun, pelatih Indonesia tersebut tetap bersikeras bahwa wasit Ilgiz dan asistennya keliru.
Gol Irak menambah skor menjadi 2-1 atas Indonesia.
"Teknologi modern memang diterapkan, tetapi keputusan akhir tetap berada di tangan wasit," tegas Pak Shin. "Kesalahan wasit dalam mengesahkan gol ini mengurangi nilai turnamen. Sungguh disayangkan situasi seperti itu. Itu adalah sebuah kesalahan, dan terjadi di momen penting pertandingan."
Setelah mengkritik wasit, Pelatih Shin memuji para pemainnya. Ia mengatakan bahwa meskipun kalah dalam pertandingan, para pemain Indonesia menunjukkan kemajuan dibandingkan dengan kekalahan 1-5 dari Irak di kualifikasi Piala Dunia 2026 dua bulan lalu.
"Dalam konferensi pers sebelum pertandingan, saya bilang kami akan bermain lebih baik daripada di kualifikasi Piala Dunia, dan para pemain melakukannya. Hari ini, Irak memang lebih baik, tetapi jika wasit membuat keputusan yang tepat dan Indonesia tidak kebobolan gol kedua, siapa yang tahu apa yang akan terjadi. Irak memang kuat, tetapi Indonesia bermain bagus," ujarnya.
Kekalahan 1-3 membuat Indonesia berada di dasar klasemen Grup D, tanpa poin, tetapi selisih golnya lebih buruk daripada Vietnam, yang kalah 2-4 dari Jepang. Kedua tim Asia Tenggara ini akan saling berhadapan pada 19 Januari.
Acara utama pertandingan Indonesia 1-3 Irak.
"Kekalahan 1-3 adalah hasil yang sulit, yang memengaruhi harapan Indonesia untuk lolos. Dua lawan berikutnya, Vietnam dan Jepang, sama-sama kuat. Namun, seperti ketika saya memimpin Korea, tim mengalahkan juara bertahan Jerman di babak penyisihan grup Piala Dunia 2018, sesuatu yang tidak terduga. Jadi, Indonesia tidak akan menyerah, kami menerima tantangan dan terus melaju," tambah pelatih Shin.
Lam Thoa
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)