Ini adalah bagian dari strategi “Visi Nasional Qatar 2030”, yang berfokus pada inovasi dan pembangunan berkelanjutan.
Proyek ini menggunakan dua printer industri BOD2, masing-masing sepanjang 50 m dan tinggi 15 m, yang mampu mencetak struktur setinggi lima lantai. Tim teknik menguji lebih dari 100 cetakan di dunia nyata di ibu kota Doha, mengembangkan campuran beton dan nosel ekstrusi mereka sendiri untuk menghadapi iklim gurun yang keras.
Setiap sekolah hasil cetak 3D memiliki dua lantai, dengan total luas lebih dari 40.000 meter persegi, 40 kali lebih besar dari bangunan cetak 3D terbesar yang pernah tercatat. Desain dinding bergelombang yang menyerupai bukit pasir ini hanya dimungkinkan berkat teknologi cetak 3D, yang tidak dapat dilakukan secara efisien dengan teknik konstruksi tradisional.
Proyek ini tidak hanya menjadi simbol arsitektur masa depan, tetapi juga meletakkan dasar bagi keberlanjutan dalam pendidikan . Percetakan 3D mengurangi limbah material hingga 60%, menghemat energi dan mempersingkat waktu konstruksi.
Proyek Qatar menunjukkan bagaimana teknologi dapat membentuk kembali ruang belajar, dengan pendidikan yang bergerak menuju masa depan yang lebih cerdas, lebih ramah lingkungan, dan lebih fleksibel bagi generasi mendatang. Hal ini juga berkontribusi pada pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/qatar-xay-truong-in-3d-lon-nhat-the-gioi-post740321.html
Komentar (0)