Buku We Are There - Resilient Women merupakan kumpulan potret dan kisah inspiratif 58 tokoh, dengan pesan untuk mengatasi kesulitan agar bisa hidup indah, hidup bermanfaat dan menebar nilai-nilai positif kepada masyarakat.
Bersamaan dengan peluncuran buku, seniman Ngo Quynh Lien membawa 10 karya khas dari total 20 karya yang terbuat dari bahan daur ulang dalam pameran Rebirth untuk segera dipamerkan dan diperkenalkan kepada publik.
Pelukis Ngo Quynh Lien adalah salah satu dari 58 karakter dalam buku tersebut.
FOTO: Panitia Penyelenggara
Karya-karya ini diselesaikan dari potongan-potongan dengan bahan-bahan artistik yang unik seperti batu bata, botol, keramik, limbah padat, dan diselesaikan dengan susah payah selama lebih dari setahun oleh seniman wanita tersebut dengan dukungan dari anggota keluarga, kolega... Mereka tidak hanya mendukung pengumpulan bahan-bahan tetapi juga secara langsung berpartisipasi dalam tahap pengelasan bingkai dan pemasangan potongan-potongan, sehingga seniman dapat menyelesaikan karya sesuai dengan ide-ide kreatifnya.
Red Chemical adalah salah satu karya seniman Ngo Quynh Lien di pameran Rebirth
FOTO: Panitia Penyelenggara
Berbicara tentang lukisan "Red Chemicals", seniman Quynh Lien mengatakan bahwa ia menggunakan pecahan bata, pecahan porselen, dan pecahan kaca untuk menciptakan pemandangan ini: seorang perempuan duduk di depan jendela, di luar tampak laut biru dan langit yang luas. Tepat di ruangan kecil itu, tangki infus kimia berwarna merah—simbol yang familiar bagi pasien yang menjalani perawatan kanker—muncul sebagai detail utama. Gambaran itu merupakan paralel antara kenyataan pahit dan hasrat akan kebebasan, antara rasa sakit fisik dan hasrat untuk hidup, kembali ke alam, menuju kedamaian.
"Saat penonton berdiri di depan Red Chemicals , saya berharap mereka tidak hanya melihat kamar rumah sakit, tetapi juga merasakan langit di luar sana—langit kebebasan, keyakinan, dan harapan. Karena betapapun beratnya perjalanan pengobatan kanker, setiap orang selalu memiliki kemampuan untuk mengubah tetesan pahit menjadi kebahagiaan agar dapat hidup lebih lama, lebih mencintai, dan menyebarkan lebih banyak kebaikan," ujar seniman perempuan tersebut.
Jika buku We Are - Resilient Women mengagungkan keindahan tekad dan semangat yang gigih, pameran Rebirth menggambarkan perjalanan penyembuhan dan kebangkitan dari serpihan-serpihan kehidupan. Kedua acara ini berpadu menciptakan serangkaian kegiatan yang bermakna di bulan Oktober, bulan perempuan, bulan senyuman, dan bulan kekuatan spiritual.
Sumber: https://thanhnien.vn/hoa-si-quynh-lien-thap-sang-sac-hong-cua-nghe-thuat-va-nghi-luc-185251001181430667.htm
Komentar (0)