Fosil nyamuk tertua di Belahan Bumi Selatan membuka potret baru evolusi
Sampel fosil Tn. Robert di Australia membantu para ilmuwan mengidentifikasi spesies nyamuk yang sebelumnya tidak diketahui, yang menunjukkan asal-usulnya di superbenua Gondwana.
Báo Khoa học và Đời sống•18/11/2025
Robert Beattie, 82 tahun, seorang pensiunan guru dan pemburu fosil amatir, telah terpesona oleh fosil sejak kecil. Selama bertahun-tahun, ia telah menyumbangkan banyak spesimen ke Museum Australia, termasuk ikan dan serangga prasejarah yang ditemukan di berbagai lokasi penelitian fosil di seluruh negeri. Foto: Louise Reily/Museum Australia. Baru-baru ini, spesimen fosil khusus yang ditemukan Bapak Robert di area Perairan Ikan Talbragar di New South Wales telah menjadi pusat perhatian para ilmuwan dan publik. Foto: Salty Dingo/Museum Australia.
Karena hasil studi fosil tersebut membantu para ahli mengidentifikasi spesies serangga yang sebelumnya tidak diketahui. Mereka menyimpulkan bahwa nyamuk Aedes di dalam fosil yang ditemukan oleh Bapak Robert adalah spesies baru. Foto: Louise Reily/Museum Australia. Para ilmuwan telah menamai spesies nyamuk baru ini Telmatomyia talbragarica. Spesimen ini berasal dari periode Jura dan termasuk dalam subfamili Podonominae. Foto: Museum Australia. "Robert telah mengumpulkan fosil-fosil ini selama sekitar 10 tahun. Kami tidak benar-benar memahami signifikansinya sampai kami mulai mempelajarinya baru-baru ini," kata Dr. Matthew McCurry dari Museum Australia dan salah satu penulis studi tersebut. Foto: Museum Australia.
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan menduga serangga air tawar ini berevolusi di Belahan Bumi Utara, terutama karena fosil tertua yang diketahui ditemukan di wilayah seperti Tiongkok dan Siberia – bagian dari superbenua prasejarah yang disebut Laurasia. Foto: Museum Australia. Fosil yang ditemukan Robert merupakan fosil tertua yang pernah ditemukan di Belahan Bumi Selatan. Penemuan ini dapat menantang teori tentang bagaimana mereka berevolusi. Foto: Museum Australia. Para peneliti juga mengklaim bahwa usia dan lokasi fosil tersebut memberikan bukti kuat bagi hipotesis bahwa nyamuk hitam berasal dari superbenua selatan Gondwana, bukan Laurasia. Foto: Museum Australia.
Menurut Dr. Matthew, penemuan spesies nyamuk baru Telmatomyia talbragarica memberikan para ilmuwan lebih banyak bukti dan informasi berharga tentang hewan yang belum diketahui, serta membantu penelitian paleontologi. Foto: Louise Reily/Museum Australia. Pada saat yang sama, para ahli mengatakan mereka akan secara aktif mencari dan menyelidiki lokasi-lokasi di Belahan Bumi Selatan dengan harapan dapat menemukan hal-hal baru yang akan membantu memperjelas hal-hal yang belum kita ketahui tentang dunia . Foto: Louise Reily/Salty Dingo/Museum Australia.
Pembaca diundang untuk menonton video : Di Balik Kesuksesan Ilmuwan. Sumber: VTV24.
Komentar (0)