Dari papan tulis ke papan pintar
Jika dulu ruang kelas di pedesaan Ninh Binh masih sederhana dengan kapur putih, papan tulis, dan meja serta kursi kayu sederhana, kini banyak ruang kelas yang dilengkapi papan pintar, proyektor, internet berkecepatan tinggi, dan perangkat pendukung pembelajaran daring. Siswa yang terbiasa dengan buku cetak, perlahan mulai terbiasa dengan lingkungan belajar daring: masuk ke perangkat lunak, mengumpulkan tugas, berpartisipasi dalam forum pembelajaran, dan mencoba mengerjakan ujian daring. Proses ini membantu mereka beradaptasi dengan metode pembelajaran modern, yang menggabungkan teknologi tradisional dan digital .

Menurut data sektor pendidikan , hingga saat ini, seluruh provinsi telah memiliki ribuan ruang kelas yang dilengkapi proyektor, ratusan papan tulis interaktif, dan 100% sekolah umum telah menerapkan Program Pendidikan Umum 2018 yang terkait dengan aplikasi teknologi. Proses transformasi digital telah berkontribusi dalam mempersempit kesenjangan antara sekolah pusat dan daerah terpencil, membantu siswa pedesaan mengakses metode pembelajaran modern.
Ibu Nguyen Thi Phuong, Kepala Sekolah Dasar Truc Thang (Minh Thai, Ninh Binh), berbagi: “Dulu kami berpikir bahwa teknologi hanya untuk sekolah-sekolah di pusat kota, tetapi kini siswa di pedesaan secara bertahap mulai terbiasa dengan papan pintar, kelas STEM, atau pembelajaran daring. Yang penting adalah guru berani berubah agar dapat mengikuti perkembangan zaman bersama siswa.”
Peluang baru bagi pelajar pedesaan
Berkat transformasi digital, pelajar pedesaan di Ninh Binh kini memiliki akses lebih cepat ke pengetahuan dunia. Hanya bermodalkan komputer atau ponsel pintar, mereka dapat mengikuti kursus bahasa asing daring, melakukan eksperimen virtual, atau mengeksplorasi pengetahuan ilmiah di platform internasional.
Banyak sekolah telah menerapkan model pembelajaran campuran, yang memungkinkan siswa belajar tatap muka dan daring. Beberapa sekolah menengah atas juga menyelenggarakan pertukaran pelajar daring dengan teman-teman internasional dalam proyek kolaboratif, yang membantu siswa memperluas wawasan dan menjadi lebih percaya diri dalam berkomunikasi.

Nguyen Hoang Nghia, siswa kelas 12 SMA Ly Nhan Tong (Tan Minh, Ninh Binh), berkata: “Berkat pembelajaran daring, saya bisa bergabung dengan klub berbahasa Inggris bersama teman-teman dari berbagai negara. Saya merasa jauh lebih percaya diri saat berbicara dengan orang asing. Sebelumnya, saya pikir hanya siswa kota yang punya kesempatan ini, sekarang kami yang di pedesaan juga bisa.”
Peluang tidak hanya datang dari belajar, tetapi juga dari ujian dan pengembangan bakat. Ninh Binh terkenal sebagai "tanah pembelajaran", dan di era digital, prestasi semakin meningkat. Siswa-siswi Ninh Binh terus meraih penghargaan dalam kompetisi nasional dan internasional di bidang Kimia, Informatika Perkantoran, serta Sains dan Teknologi. Medali-medali ini menegaskan bahwa teknologi telah membantu siswa pedesaan mempersempit kesenjangan, mewujudkan aspirasi mereka.
Tantangan dan jalan ke depan
Meskipun memiliki banyak keuntungan, proses transformasi digital di pedesaan Ninh Binh masih menghadapi banyak tantangan. Terdapat kesenjangan fasilitas antara sekolah pusat dan daerah terpencil, internet di beberapa komune masih belum stabil, dan peralatan belum sinkron, sehingga pembelajaran daring menjadi tidak tuntas.
Guru, terutama di tingkat sekolah dasar, masih belum familiar dengan penggunaan teknologi. Banyak guru yang terbiasa dengan metode tradisional kini harus mempersiapkan pembelajaran elektronik dan menyelenggarakan ujian daring, sehingga membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi.
Orang tua di daerah pedesaan juga memiliki kekhawatiran tersendiri. Banyak keluarga khawatir anak-anak mereka akan terlalu asyik bermain game dan mengabaikan pelajaran karena terlalu banyak terpapar perangkat elektronik. Kurangnya kemampuan pengawasan membuat kekhawatiran ini semakin nyata.
Ibu Lai Thi Phuong, seorang guru di Sekolah Dasar Yen Dinh (Hai Hau, Ninh Binh), berbagi: “Hal yang paling membahagiakan adalah siswa semakin proaktif dan percaya diri saat belajar melalui teknologi. Namun, di balik itu semua, terdapat banyak tekanan bagi para guru untuk terus meningkatkan keterampilan digital mereka.”
Secara keseluruhan, transformasi digital dalam pendidikan pedesaan di Ninh Binh bukan sekadar "membawa komputer ke dalam kelas". Transformasi digital ini merupakan proses perubahan yang komprehensif, mulai dari metode pengajaran dan pembelajaran, metode manajemen, hingga cara mengevaluasi hasil.
Transformasi digital merupakan tren yang tak terelakkan. Sekolah telah menetapkan tujuan untuk tidak meninggalkan siswa mana pun. Setiap guru perlu menganggap teknologi sebagai pendamping, bukan beban. Yang terpenting, siswa di pedesaan juga memiliki akses yang setara terhadap pendidikan digital,” tegas Bapak Nguyen Duy Hanh, Kepala Sekolah Menengah Yen Phu (Phong Doanh, Ninh Binh).
Transformasi digital bukan tentang "menghapus" ruang kelas di desa, melainkan tentang mengangkatnya, agar generasi muda di pedesaan dapat dibekali dengan pengetahuan yang solid. Itulah cara pendidikan Ninh Binh melanjutkan tradisi "tanah pembelajaran" di era digital, berkontribusi dalam pembentukan sumber daya manusia berkualitas tinggi bagi tanah air dan negara.
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/hoc-tro-nong-thon-bat-nhip-chuyen-doi-so-post748511.html
Komentar (0)