Baru-baru ini, Resolusi Politbiro No. 57-NQ/TW tertanggal 22 Desember 2024 tentang terobosan dalam sains, teknologi, inovasi, dan transformasi digital nasional telah diterbitkan. Dapat dilihat bahwa sains, teknologi, inovasi, dan transformasi digital merupakan faktor penentu dalam pembangunan negara; semuanya merupakan prasyarat dan peluang terbaik bagi negara kita untuk berkembang secara kaya dan kuat di era baru - era kebangkitan bangsa.
Dalam konteks Revolusi Industri Keempat, yang berdampak besar pada semua bidang kehidupan, terutama pendidikan dan pelatihan, penerapan teknologi informasi dan transformasi digital di sekolah tidak hanya terbatas pada inovasi metode pengajaran, tetapi juga meluas ke berbagai aspek manajemen dan komunikasi. Salah satu perubahan penting adalah munculnya papan buletin digital, yang secara bertahap menggantikan papan buletin tradisional. Pergeseran ini tidak hanya bersifat teknologi, tetapi juga mencerminkan perubahan pemikiran dalam manajemen pendidikan modern.

Selama beberapa dekade, papan pengumuman tradisional telah berfungsi sebagai "jendela informasi" sekolah. Terletak di halaman sekolah, lorong utama, atau dekat gerbang sekolah, papan pengumuman sering digunakan untuk memasang jadwal kelas, jadwal ujian, pengumuman penting, peraturan, slogan, kompetisi nilai dan kelas, serta prestasi siswa yang luar biasa. Keunggulan papan pengumuman jenis ini adalah biaya rendah dan kemudahan penerapannya.
Misalnya, di sebuah sekolah dasar di Bac Giang , guru hanya membutuhkan beberapa lembar kertas A4 untuk mengumumkan jadwal ujian tengah semester kepada seluruh sekolah. Namun, kelemahan papan buletin tradisional semakin terlihat: informasi lambat diperbarui karena harus dicetak dan ditempel; bentuknya kurang menarik, warnanya kurang; siswa kurang tertarik; orang tua hampir tidak memiliki akses; dan yang lebih penting, kertas dan tinta mahal, sehingga menyebabkan pemborosan jangka panjang. Terlebih lagi, jenis papan buletin ini sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca.
Berbeda dengan bentuk tradisional, buletin digital menggunakan teknologi elektronik dan platform digital untuk menampilkan informasi. Ada banyak jenis buletin digital: layar LED/LCD yang ditempatkan di tempat umum di sekolah; buletin sentuh yang terhubung ke internet untuk pencarian data; atau buletin daring yang terintegrasi dengan situs web dan aplikasi seluler. Keistimewaannya adalah buletin digital memungkinkan pembaruan instan. Misalnya, sebuah SMA di Hanoi telah memasang layar LED di halaman sekolah: hanya dengan beberapa operasi dari komputer, Dewan Direksi dapat langsung mengumumkan jadwal ujian kepada semua siswa, alih-alih harus mencetak lusinan pengumuman.
Perbedaan antara papan buletin digital dan papan buletin tradisional tercermin dalam banyak aspek. Pertama, dalam hal kecepatan pembaruan, papan buletin tradisional seringkali membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk mengubah konten, sementara papan buletin digital memungkinkan informasi muncul hanya setelah beberapa detik pengoperasian.
Dari segi bentuk, papan buletin tradisional terkesan monoton dengan teks dan gambar statis, sementara papan buletin digital dapat menampilkan video, infografis, dan animasi, sehingga lebih menarik. Dari segi aksesibilitas, papan buletin tradisional hanya dapat dilihat oleh siswa yang hadir di sekolah, sementara orang tua hampir tidak memiliki saluran untuk menerimanya. Sebaliknya, papan buletin digital memperluas jangkauannya melalui internet, sehingga orang tua yang berada jauh dapat dengan mudah mengakses informasi.
Selain itu, perbedaannya terletak pada biaya dan keberlanjutan. Meskipun biaya investasi awal papan buletin tradisional rendah, dalam jangka panjang, papan buletin tersebut menghabiskan kertas, tinta, tenaga kerja, boros, dan tidak ramah lingkungan.
Sementara itu, papan buletin digital memiliki biaya instalasi awal yang tinggi (layar, perangkat lunak, saluran transmisi), tetapi ekonomis dalam jangka panjang, mengurangi biaya operasional, dan sejalan dengan tujuan pendidikan hijau. Di beberapa universitas besar di Hanoi, alih-alih mencetak ratusan pengumuman penerimaan, pihak universitas hanya memajangnya di papan buletin elektronik dan mengunggahnya di situs web, yang ekonomis sekaligus modern.
Kita juga tidak boleh melupakan kemampuan berinteraksi. Papan buletin tradisional bersifat satu arah: sekolah mengumumkan – siswa membaca. Papan buletin digital memungkinkan interaksi dua arah, misalnya, siswa dapat menggunakan ponsel mereka untuk memindai kode QR di papan buletin untuk mendaftar lomba, atau orang tua dapat menerima notifikasi acara langsung melalui aplikasi. Di beberapa sekolah internasional di Vietnam, papan buletin elektronik telah mengintegrasikan fungsi umpan balik, yang membantu orang tua memberikan pendapat tentang kegiatan ekstrakurikuler anak-anak mereka langsung di sistem.
Kedua media transmisi dapat dibandingkan dalam tabel di bawah ini:
Kriteria | Papan buletin tradisional | Buletin digital |
Membentuk | Kertas cetak, ditempel pada kaca atau papan kayu, konten statis dan monoton. | Layar LED/LCD, presentasi multimedia (foto, video, infografis, teks animasi). |
Kecepatan pembaruan | Perlu mencetak dan menempel lagi, butuh banyak waktu. | Pembaruan instan hanya dengan satu klik di komputer/ponsel Anda. |
Aksesibilitas | Hanya siswa di sekolah yang dapat menonton, sulit bagi orang tua untuk mengikuti. | Siswa, orang tua, dan guru dapat menonton secara langsung dan daring. |
Pengeluaran | Biaya awal rendah tetapi mahal dalam jangka panjang dalam hal kertas, tinta, dan tenaga kerja. | Biaya awal yang tinggi (peralatan, perangkat lunak) tetapi biaya operasional jangka panjang yang rendah. |
Keberlanjutan | Pemborosan sumber daya, tidak ramah lingkungan. | Kurangi pencetakan, ramah lingkungan, terkait dengan tujuan "sekolah hijau". |
Interoperabilitas | Salah satu caranya: sekolah mengumumkan – siswa membaca. | Dua arah: dapat memindai kode QR, umpan balik, pendaftaran acara daring. |
Menarik bagi pelajar | Kurang menarik, lebih mudah diabaikan, lebih sulit dimotivasi. | Presentasinya hidup dan menarik, mendorong siswa untuk mengikuti dan berpartisipasi. |
Dari segi manfaat, buletin digital menawarkan banyak nilai dari berbagai sisi. Bagi sekolah, buletin digital membantu meningkatkan efisiensi, sinkronisasi, dan akurasi pengelolaan informasi, sekaligus menciptakan citra modern dan profesional. Bagi guru, buletin digital mengurangi jumlah pekerjaan cetak dan tempel, sekaligus membantu menyampaikan pesan secara lebih efektif berkat gambar yang hidup.

Bagi siswa, buletin digital menjadi sumber informasi yang cepat dan menarik, menciptakan motivasi untuk berkompetisi melalui papan emas elektronik yang memberikan penghargaan kepada siswa berprestasi. Bagi orang tua, buletin digital menciptakan peluang untuk mengakses informasi dari jarak jauh, lebih terhubung dengan sekolah, dan berkontribusi dalam membangun transparansi. Dan bagi mitra yang diizinkan untuk berpartisipasi dalam periklanan di sekolah, misalnya merek susu dan makanan yang mungkin diminati siswa.
Di tingkat internasional, buletin digital telah menjadi tren. Di Singapura, sebagian besar sekolah menggunakan papan buletin pintar untuk menampilkan informasi pagi dan mengirimkan pesan SMS kepada orang tua.
Di Korea, buletin digital terhubung dengan portal pembelajaran daring, yang memungkinkan siswa melihat nilai dan jadwal ujian mereka langsung di sekolah atau daring. Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa buletin digital bukan hanya sarana notifikasi, tetapi juga alat manajemen pembelajaran yang efektif.
Di Vietnam, penerapan buletin digital telah diterapkan di beberapa tempat. Universitas Nasional Hanoi dan Universitas Pendidikan Kota Ho Chi Minh keduanya memiliki sistem buletin elektronik LED di halaman sekolah. Beberapa SMA di Hanoi dan Hai Phong juga memasang papan buletin elektronik yang menampilkan jadwal ujian, peraturan, dan kegiatan tim. Namun, cakupan penerapannya masih terbatas, terutama di sekolah-sekolah besar dan kota-kota maju, sementara banyak sekolah di daerah pedesaan tidak memiliki cukup fasilitas untuk berinvestasi.
Namun, buletin digital juga menghadapi banyak tantangan. Biaya investasi awal yang tinggi menjadi kendala utama, terutama bagi sekolah negeri di daerah tertinggal. Infrastruktur teknologi – termasuk internet yang stabil dan pasokan listrik yang lancar – merupakan prasyarat. Selain itu, kapasitas teknologi staf dan guru tidak merata, sehingga manajemen sistem terkadang mengalami masalah. Kebiasaan penggunaan juga menjadi faktor: siswa dan orang tua terbiasa membaca buletin cetak dan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan buletin digital.
Agar implementasinya efektif, diperlukan berbagai solusi sinkron. Pertama-tama, investasi perlu dilakukan dalam peta jalan, dimulai dari sekolah-sekolah utama, sekolah percontohan, dan kemudian diperluas. Selain itu, perlu difokuskan pada pelatihan sumber daya manusia untuk mengelola buletin digital, mulai dari keterampilan TI dasar hingga kapasitas manajemen konten digital.
Secara finansial, sekolah dapat memobilisasi sosialisasi. Selama masa transisi, disarankan untuk menggabungkan papan buletin tradisional dan buletin digital agar semua audiens dapat beradaptasi secara bertahap. Terakhir, keamanan dan pengelolaan informasi harus diperhatikan dengan serius untuk menghindari kesalahan dan informasi palsu.
Dapat dipastikan bahwa perkembangan papan buletin digital di sekolah merupakan tren yang tak terelakkan, sejalan dengan peta jalan transformasi digital di sektor pendidikan. Dibandingkan dengan papan buletin tradisional, papan buletin digital lebih unggul dalam hal kecepatan pembaruan, format presentasi, aksesibilitas, dan keberlanjutan.
Meskipun menghadapi banyak kesulitan, dengan investasi yang wajar, kreativitas dan konsensus dari guru, siswa dan orang tua, buletin digital akan menjadi alat yang efektif, berkontribusi dalam membangun lingkungan pendidikan yang cerdas, modern dan ramah lingkungan.
Di masa depan, buletin digital tidak hanya akan menjadi wadah penyampaian informasi, tetapi juga dapat berkembang menjadi pusat interaksi edukatif digital yang menghubungkan sekolah, siswa, guru, dan orang tua dalam ruang belajar yang terbuka, transparan, dan kreatif. Inilah gambaran khas sekolah cerdas di era digital.
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/bang-tin-so-hoa-trong-truong-hoc-su-khac-biet-va-xu-the-tat-yeu-post750151.html
Komentar (0)