![]() |
| Direktur Akademi Diplomatik Nguyen Hung Son berbicara di lokakarya tersebut. (Sumber: Akademi Diplomatik) |
Bisakah Anda mengevaluasi hasil luar biasa dari Konferensi Ilmiah Internasional tahun ini di Laut Timur?
Konferensi tahun ini merupakan kesuksesan besar dalam banyak hal.
Pertama , dari segi skala dan partisipasi, Konferensi ini menarik banyak delegasi domestik dan internasional, dengan lebih dari 30 pembicara internasional, perwakilan dari sekitar 50 negara, lebih dari 300 delegasi yang hadir secara langsung, dan ribuan pengikut daring. Dapat dikatakan bahwa ini adalah salah satu Konferensi terbesar dan paling menarik yang pernah ada.
Kedua , dari segi konten, program ini telah memperbarui banyak topik baru, yang mencerminkan keprihatinan regional dan internasional. Dalam konteks dunia yang penuh ketidakstabilan dan konflik, para akademisi membahas persepsi situasi di Laut Timur, tingkat kekhawatiran komunitas internasional, serta dampak perkembangan global terhadap kawasan tersebut.
Khususnya, konferensi tersebut berlangsung tepat setelah pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di sela-sela KTT APEC di Seoul (Korea Selatan), sehingga diskusi tentang hubungan kekuatan besar dan pengaruhnya terhadap situasi regional menjadi lebih hangat dan mendalam.
Ketiga , topik-topik yang sedang berkembang juga sangat menarik, seperti dampak sains dan teknologi, persaingan teknologi antarnegara besar, atau penerapan teknologi baru dalam tata kelola maritim. Selain itu, topik-topik tradisional seperti hukum internasional atau peran ASEAN terus diperbarui dengan perspektif dan konotasi yang lebih mendalam.
Tahun ini, kami sangat senang dengan partisipasi para pemimpin muda. Dari 1.700 pendaftar, panitia penyelenggara hanya memilih 8 delegasi terbaik dari seluruh dunia. Anda telah membawa ide-ide kreatif dan pendekatan baru untuk menjaga perdamaian dan mempromosikan kerja sama di Laut Timur—hal ini telah menciptakan vitalitas dan visi jangka panjang bagi Konferensi ini.
![]() |
| Konferensi ini menarik banyak delegasi domestik dan internasional, dengan lebih dari 30 pembicara internasional, perwakilan dari sekitar 50 negara, lebih dari 300 delegasi yang hadir secara langsung, dan ribuan pemirsa daring . (Sumber: Diplomatic Academy) |
Tema Konferensi tahun ini adalah "Solidaritas dalam Ketidakpastian", bagaimana pesan ini diungkapkan sepanjang sesi diskusi, Tuan?
Tema ini sangat diapresiasi oleh delegasi internasional karena secara akurat mencerminkan realitas dunia saat ini - dunia yang penuh ketidakpastian, yang datang dari banyak sumber berbeda.
Agenda Lokakarya tersebut mengklarifikasi berbagai sebab, mulai dari negara-negara besar yang mengejar kepentingan sepihak, melanggar atau menafsirkan hukum internasional secara tidak konsisten, hingga memanfaatkan teknologi dan misinformasi, termasuk teknologi kecerdasan buatan, untuk menciptakan "front informasi" yang menyulitkan publik membedakan yang benar dari yang salah.
Atas dasar itu, para akademisi membahas langkah-langkah untuk memperkuat solidaritas, kerja sama, dan konsistensi antarnegara, dengan demikian mengendalikan ketidakpastian, memperkuat stabilitas global, dan menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan untuk melindungi kepentingan nasional.
Setelah 17 tahun pengorganisasian, bagaimana Anda mengevaluasi kematangan dan pengaruh Konferensi Ilmiah Internasional tentang Laut Timur dalam perannya sebagai saluran dialog 1,5?
Setelah 17 tahun, dengan segala kerendahan hati, dapat ditegaskan bahwa Konferensi Ilmiah Internasional tentang Laut Timur telah menjadi forum bergengsi terkemuka di kawasan ini, yang mempertemukan para cendekiawan, pakar, dan pembuat kebijakan terkemuka dunia.
Tidak hanya membahas Laut Timur, Lokakarya ini juga menjadi ruang dialog tentang perdamaian, stabilitas, dan kerja sama di Asia Tenggara dan kawasan yang lebih luas.
Sangatlah berharga bahwa komunitas internasional mengakui forum ini tidak hanya sebagai forum yang melayani kepentingan Vietnam sendiri, tetapi juga sebagai inisiatif yang berkontribusi bagi kawasan dan dunia. Objektivitas, konstruktifitas, dan keterbukaan dalam penyelenggaraan Vietnam telah diakui dan sangat dihargai oleh para delegasi.
Hingga kini, dapat dikatakan bahwa Konferensi Ilmiah Internasional tentang Laut Timur telah benar-benar menegaskan posisinya sebagai inisiatif diplomatik penting Vietnam, yang memberikan kontribusi praktis bagi perdamaian, stabilitas, dan kerja sama di kawasan.
Terima kasih banyak!
Sumber: https://baoquocte.vn/hoi-thao-khoa-hoc-quoc-te-ve-bien-dong-sang-kien-ngoai-giao-quan-trong-cua-viet-nam-333559.html








Komentar (0)