Juru bicara Houthi, Yahya Saree, mengumumkan bahwa kelompok tersebut telah meluncurkan rudal yang menargetkan kapal induk AS USS Dwight D. Eisenhower di Laut Merah sebagai balasan atas serangan udara AS dan Inggris di Yaman.
Kapal induk AS USS Dwight D. Eisenhower (dekat) dan kapal induk Prancis FS Charles De Gaulle di Laut Mediterania pada 2 Mei.
Belum jelas apakah pembalasan Houthi berdampak pada kapal induk AS. Pentagon belum memberikan komentar segera.
Pak Saree mengatakan serangan dari dua negara Barat tersebut menewaskan 16 orang dan melukai 41 orang, termasuk warga sipil. Serangan tersebut menargetkan pelabuhan Salif di provinsi Hodeidah, sebuah stasiun radio di distrik Al-Hawk di Ghalifa, dan dua rumah.
Militer AS dan Inggris sebelumnya mengumumkan bahwa mereka telah menyerang target Houthi di Yaman pada tanggal 30 Mei untuk mencegah kelompok tersebut memengaruhi operasi maritim di Laut Merah.
Komando Pusat AS mengumumkan bahwa mereka telah bergabung dengan Inggris dalam menyerang 13 target di wilayah yang dikuasai Houthi. Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan bahwa operasi gabungan tersebut berlangsung di tiga lokasi di kota Hodeidah di provinsi dengan nama yang sama, yang diyakini berisi drone dan senjata permukaan-ke-udara. London mengklaim bahwa perencanaan yang cermat telah dilakukan untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil dan fasilitas non-militer.
Namun, juru bicara Houthi, Mohamed Abdelsalam, mengatakan bahwa serangan itu adalah tindakan agresi brutal terhadap Yaman.
Kelompok pemberontak Houthi, sekutu Iran, telah menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden sejak konflik Hamas-Israel meletus pada Oktober 2023 untuk menunjukkan solidaritas dengan Palestina. AS dan Inggris kemudian melancarkan serangan yang menargetkan pasukan Houthi di Yaman pada bulan Februari, yang mendorong para pemberontak untuk membalas serangan terhadap kapal-kapal kedua negara tersebut.
Pada tanggal 31 Mei, Kementerian Luar Negeri Iran juga mengutuk serangan yang dilakukan oleh dua negara Barat tersebut, menyatakan bahwa serangan itu melanggar kedaulatan dan integritas wilayah Yaman, hukum internasional, dan hak asasi manusia.
Sumber: https://thanhnien.vn/houthi-phong-ten-lua-tan-cong-tau-san-bay-my-18524053118532594.htm






Komentar (0)