Pada 10 September, Huawei memperkenalkan Mate XT, ponsel pintar lipat tiga dengan dua engsel. Perusahaan menerima pra-pemesanan sejak 14 September dan mulai menjualnya pada 20 September, hari yang sama ketika Apple merilis iPhone 16.

Huawei Mate XT juga dilengkapi fitur kecerdasan buatan seperti penerjemahan teks dan pembuatan konten berbasis cloud. Menurut Richard Yu, CEO divisi konsumen Huawei, pengembangan perangkat ini memakan waktu lima tahun. Tersedia dalam warna merah dan hitam serta tiga pilihan memori, dengan harga mulai dari 12.999 yuan (Rp48 juta) hingga 23.399 yuan (Rp54 juta).
Sementara itu, iPhone 16 dimulai pada harga $799 dan iPhone 16 Pro Max mulai pada harga $1.199.
Mate XT memiliki ketebalan 3,6 mm saat dibuka, memperlihatkan layar 10,2 inci di dalamnya. Ponsel ini dapat menampilkan konten di satu, dua, atau ketiga layar. Baterainya setebal 1,9 mm. Mate XT juga kompatibel dengan keyboard lipat.
Menurut situs web perusahaan, hingga pertengahan 10 September, lebih dari 3,5 juta orang telah melakukan pra-pemesanan Mate XT. Huawei tidak menyebutkan adanya peningkatan chip apa pun saat peluncuran produk tersebut.
Huawei ingin kembali ke pasar ponsel pintar setelah dilarang oleh AS pada tahun 2019. Pada Oktober 2022, AS memberlakukan larangan yang lebih luas terhadap chip canggih yang dijual ke Tiongkok. Namun, pada akhir Agustus 2023, raksasa teknologi ini tiba-tiba mengumumkan Mate 60 Pro, yang menggunakan chip yang diproduksi dengan proses 7nm.
Di acara tersebut, Bapak Yu menegaskan bahwa Huawei tidak akan menyerah meskipun telah menghadapi embargo sebanyak 4 putaran. Huawei memulai acara dengan membahas detail dan harga Mate XT.
(Menurut CNBC)
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/huawei-ra-mat-smartphone-gap-ba-dau-tien-tren-the-gioi-dat-gap-doi-iphone-16-2320565.html






Komentar (0)