Tak sulit untuk melihat bahwa 2025 telah menjadi tahun sublimasi bagi film-film sejarah. Serangkaian karya gemilang telah dirilis silih berganti, mulai dari "Tunnel: Sun in the Dark", "Red Rain", hingga "Fight to the Death in the Sky". Saat ini, penonton tengah menantikan "Sound Across the Ocean", yang diperkirakan akan dirilis secara luas dalam waktu dekat.
Jika dulu film berlatar sejarah kerap dicap pilih-pilih, kering, atau hanya ditujukan bagi mereka yang menggemari tema perang, kini pendapatan box office dan liputan media menunjukkan gambaran yang sama sekali berbeda.
Tanpa unsur propaganda yang berat, film-film sejarah kini memiliki cara baru dalam bercerita, menggabungkan unsur hiburan, sinematografi modern, dan emosi manusia, membuat penonton melihat sejarah melalui lensa yang dekat dan jelas.
Perubahan itu berkontribusi dalam mendekatkan film-film sejarah Vietnam kepada khalayak umum, khususnya GenZ - generasi yang dianggap "ekstrovert" dan sulit untuk dipuaskan.
Ketika ditanya tentang perasaannya setelah menonton film Red Rain, Pham Phuc Phuc, siswa kelas 10 di Sekolah Menengah Atas Berbakat Huynh Man Dat, Rach Gia Ward, berkata: "Sebelumnya, saya pikir film sejarah hanya tentang perang, sulit dipahami, dan sangat menyedihkan. Namun setelah menonton Red Rain bersama keluarga, saya merasa ceritanya sangat menyentuh, penuh dengan kemanusiaan, persahabatan, dan pengorbanan ."

Dua film blockbuster bersejarah yang bernilai ratusan miliar baru-baru ini dirilis di bioskop.
Dari "demam" di layar lebar, film dokumenter tentang peristiwa sejarah dan saksi sejarah perlahan-lahan menarik minat kaum muda. Yang terbaru adalah film dokumenter "On the New Front" yang diproduksi oleh People's Army Cinema.
Dang Phuc Nguyen, seorang siswa di Sekolah Menengah Soc Son di Komune My Thuan, dengan penuh emosi berkata: “Setelah menonton film ini, saya lebih memahami proses perjuangan dan kehidupan para veteran. Saya merasa bangga kepada mereka yang telah berkorban demi membela Tanah Air. Saya rasa saya perlu meneladani semangat berani dan tangguh para veteran untuk diterapkan dalam studi dan kehidupan sehari-hari.”

Adegan yang indah dari dokumenter On the New Front.
Bapak Tran Dinh Duong, seorang guru Sejarah di Sekolah Menengah Atas Berbakat Huynh Man Dat, Daerah Rach Gia, percaya bahwa mengajar dan mempelajari sejarah melalui film adalah metode yang baru dan efektif.
Film bersifat intuitif dan hidup, membantu siswa menyerap pengetahuan dengan mudah sekaligus meningkatkan minat belajar mereka. Dengan menggabungkan pengetahuan, emosi, dan nilai-nilai kehidupan, sejarah bukan lagi sekadar angka atau peristiwa yang membosankan, melainkan menjadi pengalaman yang komprehensif, membantu siswa belajar dan menjalani hidup, memahami masa lalu, serta membentuk pola pikir dan sikap positif untuk masa depan.
DINDING VI
Sumber: https://baoangiang.com.vn/hun-duc-tinh-yeu-lich-su-qua-man-anh-a465798.html






Komentar (0)