Indonesia mengubah taktik, tapi
Bertemu tim Indonesia di babak kedua Grup B, babak kualifikasi keempat Piala Dunia 2026, Irak sangat dipuji. Dalam 5 pertandingan terakhir kedua tim, wakil Asia Barat ini menunjukkan gaya bermain menyerang yang memukau, memenangkan kelima pertandingan. Secara keseluruhan, sejak 1973—atau 52 tahun—tim Irak belum pernah kalah dari Indonesia. Dengan statistik impresif tersebut, pelatih Graham Arnold sangat percaya diri dan hanya menggunakan tim cadangan, meninggalkan pemain-pemain penting seperti Zidane Iqbal dan Ali Jasim di bangku cadangan. Sementara itu, bintang nomor 1, Aymen Hussein, juga tidak terdaftar karena belum pulih dari cedera.
Di sisi lain, tim Indonesia melakukan dua perubahan dibandingkan dengan kekalahan 2-3 dari Arab Saudi di babak pertama. Khususnya, kembalinya pemain bintang Ligue 1 (Prancis), Calvin Verdonk, dianggap sebagai yang paling menonjol dari perwakilan Asia Tenggara tersebut.

Tim Irak (baju putih) tidak memiliki susunan pemain terkuat dalam pertandingan melawan Indonesia.
FOTO: REUTERS
Seperti yang disampaikan pelatih Patrick Kluivert sebelum pertandingan, tim Indonesia mengubah taktik mereka secara drastis dalam pertandingan melawan Irak. Alih-alih bermain rapat dan menunggu kesalahan lawan untuk menyerang, tim Indonesia terus meningkatkan formasi dan menekan lawan. Menurut statistik Sofascore , di babak pertama, tim Indonesia secara mengejutkan memiliki penguasaan bola yang lebih baik (hampir 60%). "Garuda" juga memiliki lebih banyak peluang mencetak gol daripada lawan Irak mereka, dengan melepaskan 7 tembakan di babak ini. Namun, tembakan tim Indonesia kurang berkualitas dan semuanya melebar.
Sementara itu, absennya banyak bintang penting memengaruhi permainan tim Irak. Para pemain asuhan Pelatih Graham Arnold tidak mampu menguasai bola, hanya melepaskan dua tembakan. Seperti halnya Indonesia, semua pemain Irak juga melepaskan tembakan yang meleset, sehingga babak pertama berakhir imbang 0-0.

Indonesia (baju merah) melakukan banyak perubahan dalam gaya permainannya tetapi tidak mampu menembus gawang Irak di babak pertama.
FOTO: REUTERS
Setelah jeda, tim Irak mulai melakukan banyak perubahan di lini tengah, dengan bintang-bintang yang dinantikan seperti Zidane Iqbal dan Ali Jasim masuk. Sejak saat itu, permainan berubah ketika wakil Asia Barat tersebut mengambil inisiatif, terus menekan gawang Indonesia. Setelah banyak peluang yang terbuang, pada menit ke-76, Zidane Iqbal melakukan dribel dan tembakan yang apik, membuka skor bagi Irak.
Setelah kebobolan gol menyakitkan, tim Indonesia mencoba meningkatkan formasi serangan di 15 menit terakhir. Namun, berbeda dengan babak pertama, lini pertahanan Irak bermain dengan konsentrasi penuh, menutup semua celah, sehingga menyulitkan para pemain asuhan pelatih Patrick Kluivert. Meskipun telah berusaha sekuat tenaga, Indonesia hanya melepaskan 3 tembakan di babak kedua, tetapi tidak satu pun yang menembus gawang tim Irak, sehingga harus menelan kekalahan 0-1.

Tim Indonesia Resmi Akhiri Mimpinya untuk Berpartisipasi di Piala Dunia 2026
FOTO: REUTERS
Kalah tipis dari Irak, Indonesia resmi kehilangan kesempatan untuk berpartisipasi di Piala Dunia 2026. Negara kepulauan ini kalah dalam kedua pertandingan di babak kualifikasi ke-4, sehingga finis di dasar klasemen Grup B. Di sisi lain, Irak memiliki 3 poin, sama dengan Arab Saudi. Di pertandingan final, yang berlangsung pada 15 Oktober, tim Irak akan menghadapi Arab Saudi untuk menentukan posisi puncak, dan dengan demikian memenangkan tiket langsung ke Piala Dunia 2026.
Source: https://thanhnien.vn/indonesia-thua-dau-don-iraq-giac-mo-world-cup-2026-tan-thanh-may-khoi-hlv-kluivert-cay-dang-185251012043744849.htm
Komentar (0)