Surat kabar Siam Sport Thailand menulis: "Tim Indonesia resmi tersingkir dari Piala Dunia 2026. Mereka kalah 0-1 dari tim Irak, lawan mereka, di pertandingan terakhir Grup B babak kualifikasi ke-4 Piala Dunia 2026 di Asia."
"Indonesia memulai babak kualifikasi sebagai kandidat kuat. Mereka adalah satu-satunya perwakilan sepak bola Asia Tenggara yang tersisa di babak kualifikasi keempat zona Asia. Namun, kekalahan dari Irak merupakan kekalahan kedua berturut-turut Indonesia di tahap ini. Hal itu menyebabkan mereka tersingkir," tambah Siam Sport.
Indonesia (baju merah) berhenti di depan tim Irak (Foto: Reuters).
Bertentangan dengan ekspektasi, melawan tim-tim terkuat di Asia, termasuk Arab Saudi di babak sebelumnya dan Irak di babak ini, Indonesia benar-benar kalah telak. Para pemain naturalisasi Eropa dari tim asal negara kepulauan tersebut kesulitan menemukan celah untuk menembus gawang lawan.
Harian olahraga terkemuka Thailand menggambarkan kemenangan Irak atas Indonesia pagi ini: "Mantan pemain muda Manchester United (Inggris) Zidane Iqbal mencetak gol penentu dalam pertandingan tersebut."
"Gol tercipta pada menit ke-76, Zidane Iqbal menggiring bola di kotak penalti Indonesia, sebelum melepaskan tembakan berbahaya. Kiper Indonesia, Maarten Paes, tak mampu membendung tembakan tersebut," demikian bunyi tulisan di Siam Sport.
Sementara itu, New Straits Times Malaysia berkomentar: "Tim Irak menang 1-0 melawan Indonesia di Jeddah (Arab Saudi) dini hari tadi, untuk mempertahankan harapan berpartisipasi di Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1986."
Mimpi Indonesia untuk berpartisipasi di Piala Dunia 2026 hancur di tangan pelatih Patrick Kluivert (Foto: AFC).
Tim Indonesia yang dilatih Patrick Kluivert (Belanda) tersingkir oleh gol Zidane Iqbal dari Irak, mantan gelandang Manchester United yang saat ini bermain untuk Utrecht (Belanda),” tambah New Straits Times.
Indonesia telah mempersiapkan diri dengan sangat matang untuk mewujudkan impian berpartisipasi di Piala Dunia 2026. Tim nasional negara kepulauan ini telah menaturalisasi sejumlah pemain asal Belanda, sekaligus menggunakan skuad inti mereka dalam kualifikasi Piala Dunia.
Pelatih ternama Belanda, Patrick Kluivert, juga didatangkan ke Indonesia untuk menggantikan Shin Tae Yong (seorang Korea). Semakin besar keinginan untuk berpartisipasi di Piala Dunia, semakin besar pula amarah komunitas dan penggemar sepak bola Indonesia ketika impian ini sirna.
Itulah alasan ketegangan di penghujung pertandingan antara Irak dan Indonesia pagi ini. New Straits Times melaporkan: "Ketegangan meletus ketika peluit akhir dibunyikan, dengan suporter Indonesia melemparkan botol air ke lapangan untuk memprotes keputusan wasit."
"Zaid Tahseen dari Irak diusir keluar lapangan karena menerima kartu kuning kedua pada menit kesembilan injury time babak kedua. Namun, yang terpenting adalah tim Asia Barat berhasil mengamankan kemenangan melawan tim asuhan Patrick Kluivert, yang juga memiliki peluang dalam pertandingan tersebut, tetapi gagal dimanfaatkan oleh para pemain Indonesia," demikian pernyataan New Straits Times.
Pada 14 Oktober, Irak akan berhadapan dengan Arab Saudi untuk memperebutkan posisi puncak Grup B. Pemenang pertandingan ini akan lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, sementara yang kalah akan melaju ke babak kualifikasi ke-5 zona Asia.
Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/bao-dong-nam-a-binh-luan-ve-giac-mo-world-cup-tan-vo-cua-tuyen-indonesia-20251012160000910.htm
Komentar (0)