Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan serangkaian ledakan besar terjadi secara bersamaan di kamp pengungsi Jenin yang padat di Tepi Barat pada tanggal 2 Februari menyusul serangan udara oleh tentara Israel, menurut Reuters.
Asap mengepul setelah serangan udara Israel di Jenin di Tepi Barat pada tanggal 2 Februari.
Operasi militer Israel di Jenin telah berlangsung selama hampir dua minggu, yang bertujuan untuk menghancurkan orang-orang bersenjata Palestina dan menyita gudang senjata.
Militer Israel mengatakan 23 bangunan telah dihancurkan di Tepi Barat utara setelah laboratorium bahan peledak, laboratorium senjata, dan pos pengamatan ditemukan di sana.

Serangkaian ledakan simultan di Jenin pada 2 Februari
Militer Israel juga membagikan gambar senjata, amunisi, dan tabung gas yang disita. Media Palestina melaporkan sekitar 20 bangunan hancur. Direktur Rumah Sakit Pemerintah Jenin, Wisam Baker, mengatakan sebagian rumah sakit hancur, tetapi tidak ada korban jiwa.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta Amerika Serikat untuk menggunakan pengaruhnya untuk mengakhiri kampanye militer Israel dan meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengakhiri agresi terhadap Palestina.
Tentara Israel menyerbu kamp pengungsi al-Fara di selatan Jenin pada tanggal 2 Februari.
Jenin, rumah bagi kamp-kamp pengungsi yang padat dan sering terjadinya operasi militer, memulai serangannya terhadap kota itu pada tanggal 21 Januari, dua hari setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza berlaku.
Pihak Palestina mengatakan setidaknya 25 warga Palestina telah tewas sejak operasi Jenin dimulai, termasuk orang-orang bersenjata, seorang pria berusia 73 tahun, dan seorang anak berusia 2 tahun. Militer Israel mengatakan telah menangkap lebih dari 100 orang yang dicari dan menewaskan setidaknya 50 orang bersenjata, termasuk 15 orang dalam serangan udara awal sejak 14 Januari dan 35 orang sejak 21 Januari.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/israel-khong-kich-bo-tay-san-phang-cung-luc-20-toa-nha-185250203073945779.htm
Komentar (0)