Tema Hari Penglihatan Sedunia tahun ini berfokus pada keselamatan mata di tempat kerja, mengingatkan orang-orang akan pentingnya perlindungan mata di tempat kerja, dan mengajak para pengusaha untuk memprioritaskan perawatan mata bagi pekerja di mana pun dan kapan pun.
Cedera mata seringkali disertai dengan kehilangan penglihatan atau kebutaan. Untuk mencegah cedera mata, pekerja dan pemberi kerja harus mengambil empat langkah utama: meningkatkan kesadaran akan risiko keselamatan mata di tempat kerja; menghilangkan risiko cedera saat menangani kontrol dan bekerja dengan mesin, mesin, dll.; mengenakan pelindung mata yang sesuai; merawat pelindung mata dengan saksama dan menggantinya jika rusak.
Vietnam memperkirakan hampir 3 juta anak memiliki kelainan refraksi.
Kecelakaan kerja yang menyebabkan cedera mata menyumbang lebih dari sepertiga dari semua cedera. Dari jumlah tersebut, pria muda menyumbang 96,3% (dalam kelompok ini, 89,1% cedera mata terjadi di tempat kerja, dalam konteks tidak mengenakan kacamata pelindung). Cedera mata juga dapat terjadi di rumah akibat kecelakaan rumah tangga.
Menurut Rumah Sakit Mata Pusat, saat ini terdapat sekitar 2 juta penyandang tunanetra di Vietnam; sekitar sepertiganya kesulitan mengakses perawatan. Lebih dari 80% kebutaan di Vietnam dapat dicegah dan disembuhkan.
Penyebab utama kebutaan saat ini, menurut penelitian, adalah katarak, yang mencapai 66%. Berikutnya adalah penyakit fundus, glaukoma, kelainan refraksi, dan sebagainya.
Khususnya, kelainan refraksi (rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme) semakin umum terjadi pada remaja, dengan kejadian sekitar 15 - 20% pada siswa di pedesaan dan 30 - 40% pada siswa di perkotaan.
Jika kita hanya menghitung kelompok anak usia 6 hingga 15 tahun (kelompok usia yang membutuhkan prioritas untuk berkacamata), seluruh negeri memiliki sekitar 15 juta anak, dengan tingkat kelainan refraksi sekitar 20%. Di Vietnam, diperkirakan hampir 3 juta anak memiliki kelainan refraksi yang membutuhkan kacamata, dan hingga 2/3nya mengalami rabun jauh. Pemeriksaan dan pemberian kacamata bagi anak-anak dengan kelainan refraksi (rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme) merupakan salah satu intervensi termurah dan paling efektif untuk mengurangi tingkat kebutaan.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)