(Surat Kabar Dan Tri) - Kepolisian Quang Binh baru saja mendakwa 15 terdakwa atas kejahatan penipuan dan penggelapan harta benda. Kelompok individu ini terkait dengan organisasi penipuan lintas batas yang beroperasi di Kamboja.
Orang-orang yang didakwa meliputi: Dinh Van Quan, Vu Quang Khai, Tran Quoc Duy, Luu Hoang Nam, Tran Van Thuan, Le Van Chien, Le Thi Linh, Trieu Hoai Thu, semuanya tinggal di provinsi Thanh Hoa; Vu Van Khiem, Nguyen Van Vuong, Tran Thi Vui, Dao Quynh Trang, Dinh Van Sang, Dao Van Thu, dan Hoang Thi Viet Anh, semuanya tinggal di provinsi Bac Giang .
Individu-individu ini terkait dengan organisasi kriminal yang beroperasi di wilayah PoiPet (Kamboja), yang dipimpin oleh sekelompok warga negara Tiongkok.

Tersangka Dinh Van Quan (mengenakan jaket biru) dan para kaki tangannya di kantor polisi (Foto: Disediakan oleh polisi).
Menurut para penyelidik, organisasi kriminal tersebut beroperasi secara terorganisir dengan rapi, dengan penugasan kerja spesifik untuk tim dan kelompok yang berbeda, mencari korban warga Vietnam dan mengandalkan skenario yang telah direncanakan sebelumnya untuk melakukan tindakan penipuan guna merampas harta benda. Semakin banyak orang yang mereka tipu, semakin tinggi imbalan yang mereka terima.
Dinh Van Quan (berdomisili di provinsi Thanh Hoa ) ditugaskan untuk secara langsung melaksanakan kegiatan penipuan tersebut. Selama masa kerjanya di sana, Quan menipu sekitar 1,5 miliar VND dari para korban berkebangsaan Vietnam. Jumlah total gaji dan bonus yang diterima Quan sekitar 150 juta VND.
Demikian pula, Vu Quang Khai (berdomisili di provinsi Bac Giang) bekerja untuk sebuah organisasi penipuan di Kamboja sejak awal tahun 2024. Melalui sistem ini, Khai menipu banyak korban di Vietnam dengan nilai sekitar 1,2 miliar VND. Jumlah total gaji dan bonus yang diterima Khai sekitar 160 juta VND.

Kelompok tersangka didakwa dengan "Penggelapan harta benda" (Foto disediakan oleh polisi).
Para tersangka juga mengaku bahwa penipuan tersebut beroperasi di sebuah gedung di daerah PoiPet (Kamboja), yang dikelola oleh warga negara Tiongkok. Gedung tersebut memiliki beberapa lantai, dibagi menjadi berbagai area kerja untuk karyawan dari berbagai negara seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Vietnam.
Manajemen Tiongkok merekrut dan mempekerjakan staf yang berbicara bahasa negara tertentu, lalu secara langsung menipu korban di negara tersebut.
Sumber: https://dantri.com.vn/phap-luat/khoi-to-15-doi-tuong-trong-to-chuc-lua-dao-xuyen-quoc-gia-20250217192152341.htm






Komentar (0)