Tiongkok juga akan menerapkan instrumen kebijakan yang melibatkan pajak dan "dana khusus" untuk menghidupkan kembali sektor properti.
| Paket stimulus fiskal Tiongkok bertujuan untuk mendukung perekonomian secara umum, termasuk sektor properti. (Sumber: Royal Global Group) |
Tiongkok akan menerbitkan obligasi khusus senilai 2,3 triliun yuan (US$325,5 miliar) selama tiga bulan ke depan untuk merangsang ekonomi.
Tiongkok saat ini sedang meningkatkan penggunaan obligasi pemerintah tambahan dan akan menerbitkan obligasi pemerintah khusus dengan jangka waktu lebih panjang, lapor kantor berita Xinhua, mengutip Menteri Keuangan Lan Fo'an dalam konferensi pers pada 12 Oktober. Dalam tiga bulan ke depan, Beijing kemungkinan akan menerbitkan dana obligasi khusus senilai total 2,3 triliun yuan, lapor Xinhua.
Penerbitan ini ditujukan untuk mendukung pasar properti, menambah modal bagi bank-bank besar milik negara, dan meluncurkan program subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah, menurut pejabat keuangan tinggi China.
Mengenai pasar real estat, Menteri Lam Phat An mengatakan bahwa Beijing akan menggunakan perangkat kebijakan lain, termasuk kebijakan pajak dan "dana khusus" untuk menghidupkan kembali sektor tersebut.
Tiongkok meluncurkan serangkaian langkah untuk lebih meningkatkan pemulihan ekonominya meskipun melihat tanda-tanda positif sejak pandemi Covid-19.
Negara Asia Timur Laut ini telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% pada tahun 2024. Namun, pengetatan kontrol properti baru-baru ini menyebabkan banyak bisnis properti mengalami kesulitan.
Sementara itu, konsumsi, yang telah diidentifikasi oleh pemerintah Tiongkok sebagai pendorong utama pertumbuhan, masih lemah di seluruh perekonomian. Para pembuat kebijakan telah mengumumkan serangkaian langkah stimulus, termasuk pemotongan suku bunga dan pelonggaran aturan pembelian rumah.
Pada hari yang sama, 12 Oktober, Xinhua melaporkan bahwa bank-bank komersial milik negara Tiongkok telah mengumumkan langkah-langkah terperinci untuk menyesuaikan suku bunga pinjaman hipotek yang beredar, sejalan dengan kebijakan bank sentral negara itu untuk menstabilkan pasar real estat.
Menurut pengumuman bank-bank tersebut, penyesuaian akan diterapkan mulai 25 Oktober. Bank-bank tersebut antara lain Industrial and Commercial Bank of China, Agricultural Bank of China, Bank of China, dan China Construction Bank.
Pada bulan September, Bank Rakyat Tiongkok (PBOC, bank sentral) meminta bank-bank komersial untuk menurunkan suku bunga pinjaman hipotek rumah untuk membantu meringankan beban keuangan pembeli properti.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/kich-stimulus-kinh-te-trung-quoc-se-phat-ha-nh-trai-phieu-dac-biet-tri-gia-hon-325-ty-usd-289815.html






Komentar (0)