
"Musim Bunga Ibu" adalah program bermakna yang diselenggarakan untuk merayakan peringatan 78 tahun Hari Martir dan Penyandang Disabilitas Perang (27 Juli 1947 - 27 Juli 2025). Salah satu momen paling berkesan dalam program ini adalah ketika pemegang rekor, seniman lukis pasir Nguyen Tien, menggambar sebuah karya untuk mengenang para martir heroik.
Melalui setiap goresan halus di atas pasir dipadukan dengan musik perlawanan yang menyentuh jiwa, seniman pria itu membangkitkan kembali kenangan masa bom dan peluru, menghidupkan kembali citra anak-anak tangguh yang berangkat menuju kemerdekaan nasional.
Setiap pertunjukan menyentuh hati ratusan penonton, terutama kaum muda, sehingga turut membangkitkan rasa syukur dan kebanggaan nasional.
Tak hanya mengenang para pahlawan yang telah gugur, acara ini juga memberikan pesan menyentuh bagi generasi masa kini: Ikutilah jejak para pendahulu kita, bangunlah negara agar semakin kuat dan berdaya.
Khususnya, melalui karya-karyanya, seniman pria ini ingin menyebarluaskan nilai-nilai kemanusiaan Hari Penyandang Disabilitas dan Martir Perang (27 Juli) kepada generasi muda, sekaligus mempromosikan tradisi luhur "mengingat sumber air saat minum" dan "mengingat orang yang menanam pohon saat memakan buahnya" masyarakat Vietnam.

"Ketika saya menerima undangan untuk tampil dengan tema sejarah, saya sangat senang. Sebelumnya, saya selalu menekuni karya-karya bertema sejarah. Bagi saya, dapat berkontribusi dalam menyampaikan nilai-nilai sejarah melalui karya seni adalah suatu kehormatan besar yang tak tertandingi," ujar seniman pria tersebut.
Pelukis Nguyen Tien adalah pemegang rekor Vietnam dalam seni lukis pasir. Ia telah menciptakan karya-karya unik di atas panggung menggunakan beragam material seperti api, glitter, lukisan listrik, pisau, pasir...

Ia juga dikenal sebagai pelopor dalam mengembangkan lukisan pasir dan berkontribusi dalam membawa seni ini ke khalayak luas.
"Musim Bunga Penantian Ibu" adalah sebuah program yang diproduksi oleh sekelompok mahasiswa di Kota Ho Chi Minh. Program ini bagaikan pesan rasa syukur yang menyentuh dari generasi muda kepada para ibu, simbol pengorbanan dan penantian sepanjang sejarah.
Selain kompetisi pasir, acara juga menampilkan pertunjukan tari bela diri Vovinam "Generasi Muda Paman Ho", sebuah drama pendek yang menggambarkan kerinduan seorang ibu akan anaknya, dan tari kontemporer "Jalan di Depan". Khususnya, medley ditutup dengan lagu "Melanjutkan Kisah Perdamaian " yang meninggalkan kesan mendalam di hati para penonton.
Sumber: https://baolaocai.vn/ky-luc-gia-tranh-cat-tri-an-anh-hung-liet-si-qua-net-ve-post649417.html
Komentar (0)