Di samping manfaat yang dibawa oleh Kecerdasan Buatan (AI), ada juga kekhawatiran tentang bagaimana kaum muda berinteraksi dengan teknologi ini.
| Logo perusahaan kecerdasan buatan OpenAI di layar ponsel dan komputer. (Sumber: AFP) |
Generasi muda masa kini tidak hanya menggunakan Kecerdasan Buatan untuk pembelajaran dan hiburan tetapi juga melihatnya sebagai teman untuk mengobrol dan berbagi, tetapi hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan daring.
Di era teknologi digital yang berkembang pesat, Kecerdasan Buatan (AI) perlahan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak muda. Namun, di samping manfaat yang dibawa AI, terdapat pula kekhawatiran tentang bagaimana anak muda berinteraksi dengan teknologi ini.
Survei terkini mengungkap fakta yang mengejutkan: kaum muda tidak hanya menggunakan AI untuk tujuan pembelajaran atau hiburan tetapi juga melihat teknologi ini sebagai teman untuk mengobrol dan berbagi.
Di Belgia, survei #Génération 2024 dan Apentaartjaren menunjukkan bahwa 57% siswa sekolah menengah di Wallonie-Bruxelles dan 66% di Flanders telah menggunakan aplikasi atau situs web berbasis AI.
Motivasi utama mereka antara lain mencari informasi, menjelajahi teknologi baru, dan mendukung studi mereka. Khususnya, 10% siswa SMA di Wallonia-Bruxelles dan 20% di Flanders menggunakan AI untuk mengobrol dengan "teman virtual" – chatbot seperti MyIA di Snapchat atau ChatGPT. Hal ini menunjukkan bahwa AI secara bertahap menggantikan peran teman dan kerabat dalam berbagi emosi dan memecahkan masalah anak muda.
Penggunaan AI memiliki banyak manfaat, tetapi juga menimbulkan banyak risiko. Algoritma AI dapat mengandung bias, yang menyebabkan misinformasi dan prasangka sosial. Lebih lanjut, pengumpulan data pribadi dapat melanggar privasi pengguna dan bahkan memengaruhi keselamatan mereka.
Khususnya, bagi anak-anak yang merasa kesepian atau terisolasi, AI dapat menjadi "penyelamat" virtual, tetapi hal ini juga dapat menimbulkan konsekuensi negatif. Betternet Alliance (Pusat Belgia untuk Internet yang Lebih Aman, termasuk ChildFocus, Média Animation, Dewan Tinggi untuk Pendidikan Media, dan Mediawijs) menekankan: "AI tidak dapat menggantikan pendengaran dan dukungan dari manusia."
Dalam konteks ini, edukasi media memainkan peran kunci. Betternet mengajak orang tua dan sekolah untuk meningkatkan edukasi bagi generasi muda tentang cara menggunakan AI secara aman dan bertanggung jawab.
Ini termasuk membekali mereka dengan pengetahuan tentang AI, mengembangkan pemikiran kritis untuk mengenali potensi risiko, dan mendorong mereka untuk mencari dukungan dari orang-orang di sekitar mereka ketika mereka menghadapi kesulitan.
Penting juga untuk menjaga dialog terbuka antara orang tua dan anak tentang penggunaan perangkat digital. Orang tua hendaknya memperhatikan aktivitas daring anak-anak mereka dan menyediakan informasi serta sumber daya yang dibutuhkan untuk melindungi diri mereka sendiri di dunia maya.
Meningkatnya penggunaan AI sebagai “teman” virtual merupakan penyebab kekhawatiran, tetapi juga merupakan peluang untuk lebih memahami kebutuhan dan psikologi kaum muda di era digital.
Meningkatkan pendidikan, mendorong dialog, dan membangun lingkungan yang mendukung dapat membantu kaum muda memaksimalkan manfaat AI sambil meminimalkan potensi risiko.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)