Apakah lebih aman menyimpan data di hard drive atau di 'cloud'?

Di era digital, setiap orang memiliki ribuan berkas data, mulai dari foto kenangan hingga dokumen kerja. Dua bentuk penyimpanan paling populer saat ini adalah hard drive eksternal dan layanan cloud. Keduanya praktis, tetapi juga memiliki potensi risiko.

Hard drive: aman di tangan tetapi juga rentan

Hard drive eksternal menawarkan rasa aman karena data berada di ujung jari pengguna, tanpa perlu terhubung ke internet. Kecepatan salin yang tinggi, biaya sekali pakai yang terjangkau, dan portabilitas menjadikannya pilihan populer untuk menyimpan foto, video , atau dokumen berat.

Namun, hard drive tetaplah perangkat fisik dengan masa pakai terbatas. Sekali jatuh, suhu tinggi, atau kerusakan yang tidak disengaja dapat menyebabkan semua data Anda hilang. SSD lebih tahan lama, tetapi masih rentan terhadap kesalahan memori atau kehilangan koneksi.

Risiko yang lebih besar terletak pada kebiasaan subjektif pengguna. Banyak orang hanya menyimpan satu salinan di hard drive mereka, tidak memeriksanya secara teratur, dan tidak mencadangkannya di tempat lain. Cara paling sederhana untuk mengurangi risiko adalah dengan membuat salinan tambahan di tempat lain dan memeriksa perangkat secara berkala untuk mendeteksi kesalahan sejak dini.

Penyimpanan cloud: nyaman tetapi bergantung pada koneksi

Penyimpanan cloud memungkinkan pengguna mengakses data di mana saja, selama ada koneksi internet. Foto, video, atau dokumen dapat disinkronkan antar ponsel, komputer, dan tablet dalam hitungan detik. Banyak layanan utama seperti Google Drive, OneDrive, atau iCloud juga secara otomatis mencadangkan dan mengenkripsi data untuk mengurangi risiko kehilangan.

Namun, kemudahan tersebut memiliki beberapa keterbatasan. Tanpa internet, akses hampir tidak ada. Selain itu, akun cloud dapat diretas jika pengguna menggunakan kata sandi yang lemah atau gagal mengaktifkan autentikasi dua faktor. Ada juga kasus di mana penyedia layanan mengalami kegagalan yang mengakibatkan data hilang atau rusak.

Faktanya, penyimpanan cloud akan memaksimalkan manfaatnya jika pengguna tahu cara mengelolanya: menetapkan kata sandi yang kuat, mengaktifkan autentikasi dua faktor, dan mengunduh salinan data penting secara berkala. Dengan demikian, kenyamanan bukan lagi pengorbanan demi keamanan.

Gabungkan untuk mengoptimalkan

Alih-alih memilih satu sisi, pengguna sebaiknya mempertimbangkan strategi hibrida. Hard drive eksternal diperuntukkan bagi data utama seperti foto, video, atau dokumen kerja penting; sementara cloud digunakan untuk pencadangan atau berbagi cepat antarperangkat.

Formula sederhana yang direkomendasikan oleh banyak pakar keamanan adalah aturan 3-2-1 : simpan setidaknya 3 salinan data Anda di 2 perangkat berbeda, dan 1 salinan di lokasi terpisah (biasanya cloud). Dengan cara ini, Anda dapat memulihkan data jika terjadi kegagalan perangkat atau gangguan jaringan.

Selain itu, Anda harus memeriksa hard drive secara berkala, memperbarui perangkat lunak cadangan, dan meninjau hak akses aplikasi yang terhubung ke akun cloud Anda. Langkah-langkah kecil ini membantu melindungi data pribadi Anda secara lebih berkelanjutan daripada solusi individual apa pun.

Data juga perlu “diurus”

Di era digital ini, data pribadi bukan sekadar berkas, melainkan kenangan, pekerjaan, dan bahkan identitas. Baik Anda memilih hard drive atau cloud, penting untuk menjaga kebiasaan merawat data Anda sebagaimana Anda merawat aset berharga lainnya.

Hard drive yang dipindai secara berkala, akun cloud yang aman, atau bahkan cadangan data yang selalu diperbarui, semuanya mencerminkan betapa kita menghargai informasi kita. Teknologi mungkin berubah, tetapi inisiatif penggunalah yang menjaga data kita tetap aman.

THANH THU

Sumber: https://tuoitre.vn/luu-du-lieu-trong-o-cung-hay-tren-dam-may-an-toan-hon-202510091516363.htm