Kue, ketan, jeli... semuanya diberi warna merah dan kuning oleh pembuatnya.
Orang-orang tidak hanya menunjukkan patriotisme dengan mengibarkan bendera nasional tetapi juga menyebarkannya dengan cara yang kreatif dan intim melalui masakan .
Hidangan bergambar bendera merah dan bintang kuning terus bermunculan, menarik ribuan suka dan komentar. Bahan-bahannya dipilih dengan cermat oleh para juru masak dari alam seperti buah gac merah, buncis, buah merah... indah sekaligus aman. Cara para ibu rumah tangga menyiapkan hidangan menunjukkan semangat patriotisme yang alami, dekat, dan emosional.
Ibu Vu Thu Huong (di Hanoi ) memamerkan hidangan tradisional Vietnam dengan simbol bendera merah dan bintang kuning. Baginya, peringatan 50 tahun penyatuan kembali negara ini bukan hanya kesempatan untuk mengenang pengorbanan generasi sebelumnya, tetapi juga waktu untuk menengok kembali perkembangan negara selama setengah abad terakhir.
FOTO: VU THU HUONG
Hidangan tradisional yang disiapkan dan disajikan oleh Ibu Huong mendapat banyak suka dan dibagikan ketika diunggah di media sosial.
FOTO: VU THU HUONG
Nampan persembahan Ibu Huong di bulan April berisi gambar-gambar Vietnam yang terbuat dari hidangan seperti: kue xu xe, jeli, kue bulan...
FOTO: VU THU HUONG
Topi kerucut juga dihiasi warna merah dengan bintang kuning.
FOTO: VU THU HUONG
Ibu Nguyen Hong Thuy (di Hanoi) dengan cermat menata dan memajang setiap hidangan bergambar bintang emas. Nasi ketan merah menyala, gulungan sushi, kue-kue kecil nan cantik... semuanya mengandung makna mendalam dan rasa terima kasih kepada generasi sebelumnya.
FOTO: NGUYEN HONG THUY
"Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, momen menyiapkan dan menyajikan hidangan membuat saya semakin menghargai nilai kedamaian ," ungkap Ibu Thuy.
FOTO: NGUYEN HONG THUY
Kue ini dibuat oleh Ibu Thuy dari warna bit yang dicampur dengan sedikit pewarna makanan, bintang kuningnya terbuat dari mangga.
FOTO: NGUYEN HONG THUY
Source: https://thanhnien.vn/mang-xa-hoi-ngap-tran-mon-an-co-hinh-co-do-sao-vang-hoa-chung-niem-vui-tu-gian-bep-185250428163430843.htm
Komentar (0)