Commercial Aircraft Corporation of China (Comac) baru saja menerima pesanan tambahan sebanyak 100 C919 dari maskapai penerbangan terbesar kedua di negara itu.
China Eastern menandatangani kontrak pembelian 100 pesawat C919 tambahan dengan Comac hari ini (28 September). Nilai kesepakatan tidak diungkapkan.
Namun, dengan harga pasaran, kesepakatan ini bernilai sekitar $9,9 miliar. Pesanan China Eastern untuk 100 unit C919 tambahan akan dikirimkan antara tahun depan dan 2031.
China Eastern saat ini memiliki armada hampir 800 pesawat dari berbagai jenis dan merupakan maskapai penerbangan terbesar kedua di Tiongkok. Maskapai ini juga merupakan maskapai pertama yang menggunakan pesawat berbadan sempit C919 Comac mulai Mei 2023.
Maskapai yang berbasis di Shanghai ini telah membeli lima unit C919, tiga di antaranya telah dikirimkan. Dua sisanya dijadwalkan untuk dikirimkan akhir tahun ini. China Eastern saat ini menggunakan pesawat tersebut untuk rute Shanghai-Chengdu.
Maskapai China Eastern Airlines C919. Foto: China News Service
Dalam sebuah acara baru-baru ini, Ketua Comac, He Dongfeng, mengatakan bahwa perusahaan telah menerima 1.061 pesanan hingga awal September. Pekan lalu, GallopAir, maskapai baru yang berbasis di Brunei, mengumumkan telah menandatangani kesepakatan untuk membeli 30 pesawat dari Comac, termasuk 15 C919. Hal ini juga bisa dianggap sebagai pukulan telak bagi Boeing, yang belum menerima pesanan pesawat berbadan sempit dari maskapai Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir.
Setelah 14 tahun pengembangan, Comac mendapatkan sertifikat dari Tiongkok untuk pesawat C919 pada akhir September 2022. Model pesawat berbadan sempit ini memiliki kapasitas maksimum hampir 170 penumpang dan dinilai berambisi untuk bersaing dengan Airbus dan Boeing Tiongkok.
Beijing berharap C919 akan membantu mengurangi ketergantungan Tiongkok pada teknologi asing. Pemerintah telah menetapkan target pangsa pasar domestik sebesar 10% untuk C919 pada tahun 2025. Sebelum C919, Comac memproduksi pesawat jet pertama Tiongkok, ARJ21. Comac telah menerima pesanan sebanyak 775 pesawat.
Tu Anh (menurut Reuters)
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)