Pada tanggal 15 Agustus, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa pesawat pengebom Tupolev Tu-22M3 milik negaranya jatuh di wilayah Irkutsk di Siberia Timur.
Pesawat pengebom Tupolev Tu-22M3 Rusia memiliki panjang 42,4 m; lebar sayapnya saat dibentangkan 34,28 m dan saat dilipat 23,3 m. (Sumber: Wikipedia) |
Kantor berita TASS mengutip pengumuman tersebut dengan mengatakan: "Pada 15 Agustus, sebuah pesawat Tu-22M3 jatuh saat melakukan penerbangan rutin di wilayah Irkutsk. Awaknya selamat. Nyawa mereka tidak dalam bahaya."
Pesawat itu jatuh di daerah sepi dan tidak ada kerusakan di darat. Menurut data awal, penyebab kecelakaan adalah "kegagalan teknis".
Tim penyelamat tiba di lokasi kejadian dan menemukan empat awak pesawat. Pesawat jatuh sekitar 15 km dari Bandara Militer Belaya.
Tu-22M3 (nama lengkap Tupolev-22M3) adalah versi modern dari pesawat pengebom strategis supersonik jarak jauh, pesawat serang berbasis laut, yang telah digunakan sejak tahun 1970-an.
Sebanyak 497 Tu-22M3 dibangun, sekitar 100 di antaranya masih beroperasi di Angkatan Udara Rusia.
Tu-22M3 memiliki panjang 42,4 m; lebar sayapnya 34,28 m saat dibentangkan dan 23,3 m saat dilipat. Berat lepas landasnya adalah 124 ton. Meskipun lebih kecil dari Tu-160 dan Tu-95, Tu-22M3 masih dapat membawa 24 ton senjata, termasuk senjata nuklir. Pesawat ini dapat beroperasi dalam segala kondisi cuaca, baik siang maupun malam.
Tu-22M3 dapat melakukan berbagai misi tempur dengan rudal antikapal Kh-15 atau rudal Raduga Kh-22, yang keduanya dapat mencapai kecepatan terbang lebih dari 6.000 km/jam dengan jangkauan hingga 1.000 km.
Dengan paket peningkatan terkini, pesawat pengebom supersonik Rusia ini juga dapat menjatuhkan bom luncur berat yang tak terhentikan dari luar pertahanan udara musuh.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/may-bay-nem-bom-nga-tupolev-tu-22m3-boc-chay-du-doi-roi-xuong-dong-siberia-so-phan-phi-hanh-doan-ra-sao-282795.html
Komentar (0)