Dalam beberapa tahun terakhir, meme (bentuk bahasa yang menggunakan gambar, GIF, atau video , alih-alih teks, untuk mengekspresikan emosi, terkadang untuk menyindir seseorang atau situasi) mulai bermunculan di mana-mana. Mulai dari foto, ucapan singkat jenaka, hingga klip yang sedang tren, meme perlahan menjadi bahasa populer dalam cara anak muda berbicara dan mengekspresikan emosi mereka.
Bahasa komunikasi yang menyenangkan dan cepat di kalangan anak muda
Jika dulu meme hanya sekadar hiburan, kini meme telah menjadi "bahasa umum" bagi Gen Z dan Alfa untuk berkomunikasi dan berbagi emosi. Tanpa perlu kata-kata panjang, foto dengan frasa "Good Job" (NV) dapat menggantikan seluruh percakapan. Misalnya, untuk mengekspresikan keterkejutan saat beruntung, alih-alih menulis paragraf panjang, banyak anak muda cukup mengirimkan foto diri mereka dengan wajah terkejut dan frasa "hit the jackpot". Penerima langsung mengerti maksud pengirim.

Duduk bersebelahan, banyak anak muda memilih untuk mengirim meme melalui pesan teks untuk mengekspresikan perasaan mereka.
FOTO: ILUSTRASI OLEH AI
Meme tidak hanya terbatas pada gambar, tetapi juga menyebar ke dalam bahasa sehari-hari. Kata "xin voa", "ca khia", dan serangkaian kata serapan dari bahasa Inggris seperti "xỉu up xì down"... semuanya berasal dari budaya internet dan dipopulerkan secara luas berkat meme.
Chan Hung (21 tahun, tinggal di kota Can Tho ) berbagi: "Berbicara dengan meme itu menyenangkan dan cepat. Alih-alih mengetik kalimat panjang, cukup foto atau meme saja sudah cukup bagi teman-teman untuk mengerti maksud Anda."
Meme dapat dikatakan telah berkontribusi dalam membawa banyak nilai positif bagi kaum muda. Pertama-tama, meme membantu mengurangi stres dalam belajar dan bekerja berkat humor, keringkasan, dan kemudahannya diterima. Di saat yang sama, meme berperan dalam menghubungkan komunitas, menciptakan rasa harmoni di antara kaum muda, dan juga menjembatani antargenerasi. Jika orang tua dan guru memahami meme, jarak antara percakapan dengan anak-anak dan siswa akan semakin dekat.
Alih-alih mengatakan "diam", anak muda menggunakan meme ini untuk mengatakan apa yang ingin mereka katakan.
FOTO: TANGKAPAN LAYAR
Dalam hal bahasa, meme membantu mendorong kreativitas dan memperkaya kosakata dalam kehidupan. Khususnya, banyak meme yang langsung mencerminkan kehidupan sosial, menjadi bentuk komentar yang cepat, dekat, dan mudah dipahami. Dengan demikian, peran anak muda dalam membentuk dan menyebarkan budaya digital modern semakin ditegaskan.
Penyalahgunaan meme adalah masalah yang mengkhawatirkan
Selain nilai hiburan dan kreativitasnya, budaya meme juga mengungkapkan banyak konsekuensi bagi kaum muda. Penggunaan meme yang berlebihan dalam komunikasi membuat batas antara bahasa internet dan bahasa baku semakin kabur.
Banyak siswa memasukkan meme ke dalam ujian atau laporan mereka, sehingga mengurangi keseriusan belajar mereka. Selain itu, meme juga dibangun dari kalimat-kalimat pendek dan berulang, sehingga mudah menciptakan ekspresi stereotip, mengurangi kosakata, dan membatasi kemampuan berpikir jangka panjang.

Gambar seorang anak muda yang mengungkapkan keterkejutannya karena beruntung
FOTO: TANGKAPAN LAYAR
Karena tidak semua orang memahami "bahasa meme", fenomena ini juga dapat menciptakan kesenjangan komunikasi antargenerasi dan menyulitkan kaum muda untuk memasuki lingkungan akademis atau profesional. Yang lebih mengkhawatirkan, banyak meme juga bersifat satir, meremehkan, atau menyebarkan informasi palsu, yang jika tidak dikendalikan, akan berdampak negatif pada persepsi dan perilaku sebagian remaja.
Dr. Nguyen Thuy Diem, dosen Fakultas Bahasa Asing - Ilmu Sosial dan Komunikasi, Universitas Tay Do, menyampaikan: "Kita harus menyadari dengan jelas bahwa meme hanyalah bumbu, sementara bahasa Vietnam adalah hidangan utamanya. Jika kita menyalahgunakan dan sepenuhnya mengganti bahasa Vietnam, ini sungguh kerugian besar dan masalah yang mengkhawatirkan. Hiburan dan kreativitas, tetapi kita harus tahu bagaimana menyeimbangkannya untuk melestarikan bahasa dan identitas budaya nasional."

Kata serapan bahasa Inggris seperti “xỉu up xì down” berasal dari budaya internet dan dipopulerkan oleh meme.
FOTO: ILUSTRASI OLEH AI
Menurut Dr. Nguyen Thuy Diem, agar meme dapat mempromosikan nilai-nilai positif dan membatasi dampak negatif, kaum muda perlu berhati-hati dalam penggunaannya. Meme dapat menjadi alat hiburan, menghubungkan teman, dan menyebarkan pesan sosial, tetapi hanya cocok dalam situasi sehari-hari atau lingkungan daring. Saat memulai studi, penelitian, atau pekerjaan profesional, penting untuk menjaga kemurnian bahasa Vietnam dan bahasa baku. Pemilihan konten juga sangat penting, dengan mengutamakan meme yang kreatif, humoris, dan sehat, serta menghindari penyebaran gambar dan kata-kata yang merendahkan atau menyesatkan.
Sumber: https://thanhnien.vn/meme-anh-huong-den-ngon-ngu-cua-gioi-tre-nhu-the-nao-185251015092414996.htm
Komentar (0)