Ahli gastroenterologi Joseph Salhab mengatakan duduk di toilet dalam waktu lama dan menggunakan ponsel dapat meningkatkan risiko terkena wasir.
Selain itu, kebiasaan ini menyebabkan bakteri menempel pada perangkat, yang dapat dengan mudah menyebabkan penyakit. Menurut Bapak Salhab, duduk terlalu lama di toilet memberi tekanan pada tubuh bagian bawah dan anus, yang dapat dengan mudah menyebabkan wasir dan pendarahan. Beliau menyarankan agar masyarakat membatasi penggunaan ponsel dan dapat menggunakan pijakan kaki agar proses pencernaan lebih efektif.
Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa sekitar 6 dari 10 orang memiliki kebiasaan membawa ponsel mereka ke toilet. 61% menggunakannya untuk menjelajahi jejaring sosial, dan 33,9% membaca berita.
Menurut pakar pengendalian infeksi Dr. Hugh Hayden, ponsel pintar dapat menyimpan kuman 10 kali lebih banyak daripada toilet. Kebiasaan membawa ponsel ke tempat-tempat yang tidak higienis seperti kamar mandi dapat menjadikan benda tak terpisahkan ini sebagai sarang penyakit menular.
Menggunakan ponsel pintar di toilet adalah kebiasaan yang berisiko tinggi. Foto: Freepik
Dr. Hayden menjelaskan bahwa risiko kontaminasi silang lebih tinggi saat menyentuh permukaan bersama dan menggunakan ponsel. Menurut laporan Yahoo Like UK , kuman dapat bertahan hidup di layar ponsel pintar hingga 28 hari. Salah satu patogen paling umum pada perangkat adalah bakteri Staphylococcus. Bakteri ini merupakan penyebab utama infeksi pada manusia. Bakteri ini sering bergerombol, menyerupai tandan anggur. Ketika bakteri ini menembus lebih dalam ke dalam darah, sendi, paru-paru, atau jantung, bakteri ini menyebabkan peradangan serius.
Menggunakan telepon pintar di kamar mandi menggandakan risiko Anda tertular kuman dan patogen, kata Dr. Hayden.
Saran lain yang ia berikan adalah mengubah pola makan, menambahkan lebih banyak buah jika buang air besar terlalu lama. Mengonsumsi banyak serat dan vitamin C dari kiwi, buah naga, apel, pir, dan plum membantu melancarkan buang air besar. Ia menyarankan orang-orang menambahkan sekam psyllium ke dalam minuman mereka, memastikan untuk minum banyak air, dan mengonsumsi suplemen magnesium.
Thuc Linh (Menurut Daily Mail )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)