Kementerian Keamanan Publik tengah mencari komentar mengenai rancangan Resolusi tentang penghapusan notaris kontrak dan konfirmasi status perkawinan saat melakukan transaksi pembelian, penjualan, dan pengalihan real estat dan sarana transportasi seperti mobil atau sepeda motor.
Draf ini disusun berdasarkan prinsip-prinsip reformasi prosedur administratif, transformasi digital, dan pemanfaatan data digital secara menyeluruh dalam Basis Data Kependudukan Nasional dan sistem khusus.
Menurut Kementerian Keamanan Publik, jika informasi pribadi, perkawinan, dan aset telah diautentikasi, disinkronkan, dan "dibersihkan" dalam sistem data, orang tidak perlu lagi menyerahkan salinan kertas, mengesahkannya dengan notaris, atau melakukan autentikasi ulang saat melakukan prosedur transaksi.

Rancangan Resolusi tersebut dengan jelas menyatakan bahwa dalam transaksi pembelian, penjualan, pengalihan, hibah, penghibahan, pewarisan hak guna lahan atau pendaftaran kepemilikan kendaraan bermotor, masyarakat tidak perlu lagi menyerahkan surat keterangan catatan sipil jika data tersebut sudah dimutakhirkan dan diautentikasi dalam Basis Data Kependudukan Nasional atau Basis Data Status Sipil Elektronik.
Pada saat yang sama, prosedur notaris atau otentikasi kontrak juga akan dihilangkan dalam kasus di mana pihak-pihak yang bertransaksi telah diidentifikasi dan diautentikasi secara elektronik pada tingkat tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Kontrak kemudian dibuat, ditandatangani, dan disimpan di platform elektronik, dengan kemampuan untuk mengambil, memeriksa, dan memastikan integritas data serta nilai hukum yang setara dengan kontrak notaris tradisional. Selain itu, pihak yang mengajukan kontrak tidak perlu lagi menunjukkan salinan dokumen pribadi atau dokumen properti jika informasi tersebut sudah ada dalam basis data dan telah berhasil dicari serta diverifikasi oleh instansi penerima.
Penghapusan notaris, konfirmasi status perkawinan dan penghapusan salinan dokumen pribadi dianggap sebagai langkah penting dalam peta jalan untuk membangun administrasi digital, menuju "satu deklarasi - penggunaan seumur hidup".
Ketika basis data nasional sepenuhnya terhubung dan tersinkronisasi, orang hanya perlu melakukan transaksi menggunakan kode identifikasi pribadi atau aplikasi VNeID, alih-alih menyiapkan serangkaian dokumen kertas seperti sebelumnya.
Kementerian Keamanan Publik menyatakan bahwa rancangan Resolusi tersebut sedang dikonsultasikan dengan kementerian, cabang, dan daerah, dan selanjutnya akan diserahkan kepada Pemerintah untuk dipertimbangkan dan diumumkan dalam waktu dekat. Jika disetujui, ini akan menjadi terobosan besar dalam reformasi prosedur administratif dan digitalisasi transaksi sipil di Vietnam.
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/mua-ban-oto-se-khong-can-cong-chung-xac-nhan-tinh-trang-hon-nhan-post2149060826.html
Komentar (0)