AS akan selidiki penerapan kesepakatan dagang 2020 oleh Tiongkok

VTV.vn - Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak selama masa jabatan pertama Presiden Donald Trump.

Presiden Tiongkok Xi Jinping (kanan) dan Presiden AS Donald Trump. Foto: Kyodo/VNA

Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat sedang bersiap untuk meluncurkan investigasi baru terhadap implementasi perjanjian dagang Fase 1 dengan Amerika Serikat oleh pemerintah Tiongkok, yang ditandatangani pada masa jabatan pertama Presiden Donald Trump, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Menurut sumber, pemerintah AS pertama-tama akan meminta komentar dari industri dan serikat pekerja AS, mungkin paling cepat pada pagi hari tanggal 24 Oktober (waktu setempat).

Langkah ini akan memicu kembali sengketa perdagangan yang telah berlangsung lama antara kedua negara, menambah panjang daftar tindakan tarif dan kontrol ekspor terhadap industri-industri utama yang telah diambil kedua negara dalam beberapa bulan terakhir. Langkah ini juga diambil kurang dari seminggu sebelum pertemuan yang direncanakan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan pada 30 Oktober.

Gedung Putih dan juru bicara Kantor Perwakilan Dagang AS belum mengomentari informasi ini.

Investigasi baru ini akan dilakukan berdasarkan Pasal 301 Undang-Undang Perdagangan tahun 1974. Ketentuan ini memungkinkan pemerintah federal untuk mengenakan tarif sebagai respons terhadap praktik perdagangan tidak adil yang dilakukan oleh negara lain. Trump juga menggunakan ketentuan ini untuk mengenakan tarif terhadap Tiongkok selama masa jabatan pertamanya. Investigasi baru ini dapat menyebabkan pengenaan tarif tambahan, meskipun investigasi semacam itu biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk diselesaikan.

Membuka kembali diskusi mengenai kesepakatan Tahap 1 berisiko mengasingkan pemerintah China menjelang pertemuan penting mendatang dengan AS.

Trump dan tim ekonominya sering mengkritik Tiongkok karena gagal memenuhi komitmennya dalam kesepakatan Fase 1, yang ditandatangani pada tahun 2020. Mereka juga menyalahkan pemerintahan mantan Presiden Joe Biden karena gagal menegakkan perjanjian tersebut. Sementara itu, pemerintah Tiongkok menyatakan bahwa pandemi COVID-19, yang merebak hanya beberapa bulan setelah kesepakatan ditandatangani, membuat banyak ketentuan tidak dapat ditegakkan.

Masalah-masalah ini mengemuka dalam beberapa bulan terakhir karena Tiongkok telah mengalihkan pembelian kacang kedelai dan produk pertanian lainnya dari negara lain di tengah-tengah perselisihan perdagangan dan tarif yang sedang berlangsung dengan AS. Tn. Trump diperkirakan akan menekan Xi Jinping untuk membeli lebih banyak barang Amerika pada pertemuan mereka minggu depan, dan juga akan membahas tarif dan kontrol ekspor pada barang-barang yang penting bagi industri AS, seperti magnet tanah jarang.

Sumber: https://vtv.vn/my-sap-dieu-tra-viec-trung-quoc-thuc-thi-thoa-thuan-thuong-mai-nam-2020-100251024153939931.htm