AS menuduh China menyerang perusahaan telekomunikasi, mengonfirmasi pertemuan puncak di Peru

Pada tanggal 13 November, Biro Investigasi Federal (FBI) dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA) mengeluarkan pernyataan bersama yang menuduh China menyerang infrastruktur telekomunikasi komersial AS.

Badan keamanan AS menuduh Tiongkok menyerang infrastruktur telekomunikasi komersial negara itu. (Sumber: Getty Images)

Investigasi yang sedang berlangsung oleh pemerintah AS terhadap penargetan infrastruktur telekomunikasi komersial oleh RRC telah mengungkap kampanye spionase cyber yang signifikan dan meluas, kata pernyataan itu.

Secara spesifik, kami telah menetapkan bahwa pelaku yang berafiliasi dengan RRT telah membobol jaringan di beberapa perusahaan telekomunikasi untuk melakukan pencurian catatan panggilan pelanggan, membobol komunikasi pribadi sejumlah kecil individu—terutama mereka yang terlibat dalam kegiatan pemerintahan atau politik —dan menyalin informasi tertentu yang tunduk pada perintah pengadilan dari penegak hukum AS. Kami berharap pengetahuan kami tentang pelanggaran ini akan bertambah seiring dengan berlanjutnya investigasi.

FBI dan CISA terus memberikan bantuan teknis, berbagi informasi dengan cepat untuk membantu calon korban lainnya, dan berupaya memperkuat pertahanan siber di seluruh industri telekomunikasi komersial. Kami mendorong organisasi mana pun yang merasa menjadi korban untuk menghubungi Kantor Lapangan FBI atau CISA setempat.

Pada hari yang sama, dalam konferensi pers daring pada 13 November, seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa sesuai rencana, Presiden Biden akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Xi Jinping di Lima pada 16 November dalam rangka pertemuan puncak tatap muka terakhirnya sebagai Presiden AS. Pertemuan tersebut akan berlangsung ketika Seoul dan Washington mengumumkan bahwa tentara Korea Utara, yang dikerahkan ke wilayah garis depan di provinsi Kursk, Rusia barat, telah mulai bertempur dengan pasukan Ukraina.

Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengungkapkan bahwa kedua pemimpin diperkirakan akan bertukar pandangan mengenai sejumlah isu global, termasuk meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing. Presiden Biden akan menyampaikan kekhawatirannya mengenai intrusi komunikasi pribadi pejabat tinggi AS baru-baru ini oleh sekelompok peretas yang terkait dengan Tiongkok.

Ini akan menjadi pertemuan tatap muka pertama antara Presiden AS dan Presiden China sejak panggilan telepon mereka pada bulan April tahun ini.

Sumber: https://baoquocte.vn/my-to-trung-quoc-tan-cong-cac-cong-ty-vien-thong-xac-nhan-se-gap-thuong-dinh-tai-peru-293664.html