Menurut Reuters mengutip pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rusia, dua desa yang baru saja direbut oleh tentara negara itu adalah Hostre dan Hryhorivka (di wilayah Donetsk).
Orang-orang pindah dari bangunan yang rusak di kota Kramatorsk, wilayah Donetsk pada tanggal 25 September 2024.
Kantor berita RIA Novosti mengutip kepala Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri, Denis Pushilin (ditunjuk oleh Rusia), yang mengatakan bahwa pertempuran sedang terjadi di dalam kota Vuhledar, yang berpenduduk 14.000 jiwa sebelum konflik Rusia-Ukraina.
Ditanya tentang laporan bahwa pasukan Rusia telah mengepung Vuhledar, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan: "Ini adalah langkah positif."
Apakah perang di Ukraina akan berakhir?
Sementara itu, pihak Ukraina menegaskan bahwa pasukan Rusia belum mencapai pinggiran Vuhledar, tetapi kelompok pengintaian Moskow beroperasi di sana.
"Pasukan pertahanan kami sedang berusaha menghentikan tentara Rusia. Mereka belum menguasai kota itu," kata Vadym Filashkin, gubernur wilayah Donetsk yang ditunjuk oleh Ukraina.
Dalam laporan pada malam 25 September, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina menyatakan telah terjadi delapan bentrokan bersenjata di wilayah Vuhledar. "Tujuh serangan musuh berhasil dihalau di dekat Vuhledar dan Vodiane. Satu pertempuran masih berlangsung. Situasi berada di bawah kendali pasukan pertahanan Ukraina," demikian pernyataan tersebut.
Pernyataan Ukraina tidak menyebutkan dua desa yang disebutkan oleh pejabat Rusia.
Para analis di Institut Studi Perang yang berpusat di Washington mengatakan Rusia tampaknya sedang mengintensifkan serangannya di wilayah Vuhledar, tetapi merebut kota itu tidak akan secara signifikan mengubah prospek Moskow untuk kemajuan lebih lanjut.
Namun, menanggapi The Kyiv Independent , Bapak Federico Borsari, anggota Pusat Analisis Kebijakan Eropa (CEPA), mengatakan: "Kehilangan Vuhledar bukan hanya pukulan berat bagi moral pasukan Ukraina, tetapi juga perkembangan yang sangat serius yang dapat mengancam keamanan seluruh wilayah barat daya Donetsk yang dikuasai Ukraina, beserta ancaman terhadap sisi selatan benteng Pokrovsk."
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/nga-gat-hai-them-thang-loi-o-donetsk-gay-suc-ep-len-vuhledar-185240926130045363.htm
Komentar (0)