Pada sore hari tanggal 17 September, saluran RT mengutip pernyataan Tn. Bakanov yang mengatakan bahwa Rusia sedang mempersiapkan peluncuran jaringan internet satelit serupa Starlink, sistem yang dioperasikan oleh SpaceX milik miliarder Elon Musk.
RT mengatakan Starlink saat ini menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi dari orbit Bumi rendah dan memainkan peran penting bagi militer Ukraina dalam konflik dengan Rusia, mendukung koordinasi tempur, pengintaian serta mengendalikan UAV di seluruh garis depan.
Dalam percakapan di program Solovyov LIVE pada tanggal 17 September, Tn. Bakanov menekankan bahwa satelit internet Rusia pertama akan diluncurkan pada bulan Desember 2025, dan menegaskan bahwa sistem tersebut akan mencapai tingkat yang setara dengan Starlink.
“Sejumlah perangkat uji orbital telah diuji dan sampel produksi serial telah diadaptasi,” kata Bakanov, seraya menekankan: “Kami juga bergerak cepat ke arah ini.”
Kepala Roscosmos mencatat bahwa seluruh konstelasi satelit diharapkan akan selesai dalam dua tahun ke depan.
Sebelumnya, para pemimpin Roscosmos menegaskan bahwa membangun jaringan internet satelit nasional akan membantu pasukan Rusia mengendalikan UAV dengan presisi yang lebih tinggi.
SpaceX saat ini memiliki jaringan satelit terbesar di dunia , dengan lebih dari 7.000 satelit Starlink yang beroperasi.
Layanan ini diluncurkan pada tahun 2020 dan menurut pengumuman SpaceX, saat ini memiliki lebih dari 6 juta pengguna di lebih dari 140 negara dan wilayah, tetapi layanan ini tidak beroperasi secara resmi di Rusia.
Menurut pemerintah Kiev, sejak 2022, Ukraina telah menerima lebih dari 50.000 terminal Starlink, dan Elon Musk pernah mengakui bahwa sistem tersebut digunakan langsung di garis depan setelah saluran komunikasi lainnya dihancurkan.
Reuters melaporkan pada bulan Juli bahwa miliarder Musk telah memerintahkan penghentian cakupan Starlink selama serangan balasan Ukraina pada bulan September 2022, yang menyebabkan penghentian layanan di wilayah seperti Kherson dan sebagian Donetsk.
Tindakan tersebut melumpuhkan lebih dari 100 terminal, mengganggu operasi komando pengintaian dan artileri.
Saat itu, pejabat Ukraina mengatakan kepada Reuters bahwa hilangnya konektivitas telah menggagalkan rencana untuk mengepung pasukan Rusia.
Menurut beberapa sumber, Musk membuat keputusan di atas karena kekhawatiran bahwa serangan balik tersebut dapat memicu reaksi nuklir dari Rusia.
Sementara itu, pejabat Rusia telah lama memperingatkan tentang risiko eksploitasi teknologi ini untuk tujuan militer .
Source: https://doanhnghiepvn.vn/quoc-te/nga-phat-trien-he-thong-internet-ve-tinh-doi-trong-voi-starlink-cua-ty-phu-my-elon-musk/20250918090114328
Komentar (0)