Terkait dengan utang kartu kredit macet seorang nasabah di Vietnam Export Import Commercial Joint Stock Bank (Eximbank), Bank Negara telah mengirimkan dokumen kepada pimpinan unit tersebut.
Menurut dokumen tersebut, dalam beberapa hari terakhir, media massa dan media sosial telah banyak memuat informasi terkait kasus utang kartu kredit nasabah PHA di Eximbank Quang Ninh. Oleh karena itu, Eximbank AMC mengirimkan dokumen kepada Bapak PHA yang menginformasikan bahwa kewajiban pembayaran nasabah diperkirakan mencapai lebih dari VND 8 miliar hingga 31 Oktober 2023 (termasuk utang pokok: VND 8.554 juta dan utang bunga sebesar VND 8,83 miliar).
Segera setelah informasi tersebut dibagikan oleh nasabah, ratusan artikel diunggah di media massa dan jejaring sosial dengan tingkat penyebaran yang tinggi. Banyak komentar beragam dan pedas dilontarkan terkait insiden terkait metode penghitungan bunga Eximbank...
Untuk segera menyelesaikan masalah yang menjadi perhatian publik, Gubernur Bank Negara Vietnam meminta Ketua Dewan Direksi dan Direktur Jenderal Eximbank untuk mengatur agar para pimpinan Eximbank menanggapi secara langsung atau menginformasikan kepada pers dan publik mengenai tanggung jawab, wewenang, dan arahan mereka dalam menangani insiden tersebut dengan sikap terbuka, mendengarkan, dan menerima masukan masyarakat. Segera verifikasi insiden tersebut, lindungi hak dan kepentingan sah nasabah dan bank.
Eximbank harus melaporkan kepada Gubernur Bank Negara hasil penanganan kasus tersebut (melalui Kantor Bank Negara, Departemen Komunikasi) sebelum 21 Maret 2024.
Sebelumnya, di media sosial beredar kabar adanya pemberitahuan dari Eximbank Asset Management and Exploitation One Member Limited Liability Company (Eximbank AMC) yang ditujukan kepada seorang nasabah berinisial PHA (beralamat di Kecamatan Cam Tay, Kota Cam Pha, Quang Ninh) dengan utang lebih dari VND 8,8 miliar.
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Eximbank, nasabah PHA membuka MasterCard di Cabang Eximbank Quang Ninh pada tanggal 23 Maret 2013 dengan limit VND 10 juta dan melakukan 2 transaksi pembayaran pada tanggal 23 April 2013 dan 26 Juli 2013 di titik penerimaan transaksi. Sejak tanggal 14 September 2013, utang pada kartu tersebut telah berubah menjadi utang macet dan jangka waktu jatuh tempo hingga saat pemberitahuan telah mencapai hampir 11 tahun.
Pada tanggal 14 Maret, Bank Negara Vietnam, cabang Quang Ninh, juga mengirimkan dokumen yang meminta kantor pusat Eximbank di Kota Ho Chi Minh dan cabang Eximbank Quang Ninh untuk memverifikasi, mengklarifikasi, melaporkan informasi yang terkait dengan insiden ini dan menginformasikan kepada media.
Pada sore hari tanggal 20 Maret, Eximbank menginformasikan kepada pers bahwa pada pagi hari tanggal 19 Maret, perwakilan Eximbank bertemu dengan nasabah PHA di Hanoi. Kedua belah pihak berdiskusi secara terbuka dalam semangat kerja sama, sepakat untuk berkoordinasi guna menyelesaikan kasus ini, memastikan manfaat yang wajar dan adil bagi kedua belah pihak.
Begitu informasi itu muncul di media, Eximbank segera memeriksa, meninjau, mengevaluasi, dan menyesuaikan kebijakan, peraturan, prosedur, kontrak, perjanjian, termasuk metode perhitungan bunga dan biaya dalam pemberian pinjaman, pemberian kredit melalui kartu, serta prosedur layanan pelanggan untuk segera mendukung, berbagi, dan memastikan manfaat yang harmonis bagi bank dan nasabah.
“Ke depannya, Eximbank akan terus menerapkan program komunikasi yang transparan, lengkap, dan jelas mengenai hak dan kewajiban pemegang kartu serta nasabah pengguna jasa bank,” tegas pimpinan Eximbank tersebut.
Kepada wartawan, pengacara Ta Anh Tuan, Direktur Firma Hukum Emme (Asosiasi Pengacara Hanoi), yang mewakili Bapak PHA, mengatakan bahwa selama diskusi, kedua belah pihak mendengarkan, memahami, dan menyampaikan seluruh isi insiden. Para pihak sepakat untuk berkoordinasi guna menyelesaikan insiden tersebut, memastikan hak-hak kedua belah pihak sesegera mungkin.
TBC (menurut Vietnam+)Sumber
Komentar (0)