Trotoar - tempat yang seharusnya diperuntukkan bagi pejalan kaki - penuh dengan paradoks: sebagian bersih, dilapisi batu bata baru, dan ditumbuhi pepohonan; tetapi ada juga bagian yang berantakan, dengan batu bata yang pecah, air yang tergenang, dan diganggu oleh toko-toko dan sepeda motor.
Báo Sài Gòn Giải phóng•28/09/2025
Trotoar merupakan ruang publik sekaligus mata pencaharian bagi ribuan pekerja. Laporan foto ini mencerminkan sisi "baik dan buruk" trotoar perkotaan, dan memunculkan pertanyaan: bagaimana ruang ini dapat benar-benar kembali ke fungsinya yang semestinya, yaitu aman, beradab, dan dekat dengan masyarakat?
Trotoar di Jalan Nguyen Thai Hoc, Kelurahan Cau Ong Lanh, diserbu, sehingga memaksa para mahasiswa berjalan kaki di jalan, menghadapi banyak bahaya. Foto: HOANG HUNG Pada jam sibuk, banyak orang masih membiarkan sepeda motornya naik ke trotoar di Jalan Ly Thuong Kiet, Distrik Tan Son Nhat, Kota Ho Chi Minh. Di Jalan Hai Trieu, Distrik Saigon, trotoar ditata menjadi area bisnis makanan . Saat makan siang, mahasiswa dari Sekolah Tinggi Teknik Cao Thang duduk di trotoar Jalan Pasteur, sehingga menimbulkan kesulitan bagi wisatawan yang lewat. Jalan Le Van Luong, Kecamatan Tan Hung, trotoar dipenuhi pintu masuk rumah dan papan reklame, pejalan kaki tidak punya cara untuk berjalan. Di daerah Him Lam, distrik Tan Hung, banyak vila telah mengubah trotoar menjadi "halaman pribadi" yang menghalangi jalan pejalan kaki. Di Jalan Hai Trieu, Distrik Saigon, tempat parkir direncanakan di trotoar tetapi masih menyisakan jalur yang jelas bagi pejalan kaki. Area trotoar Vivo City Shopping Center, Kelurahan Tan Hung, kerap kali tertutup genangan air dan lumut, sehingga menyulitkan pejalan kaki untuk beraktivitas. Trotoarnya didekorasi dengan menarik, menjadikannya tempat favorit bagi banyak anak muda untuk check-in. Foto diambil di Jalan Le Thanh Ton, Distrik Saigon, Kota Ho Chi Minh.
Komentar (0)