Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha pada tanggal 14 November berharap bahwa Marco Rubio, kandidat Menteri Luar Negeri AS, akan menjalankan kebijakan " perdamaian melalui kekuatan" di tengah banyak pertanyaan tentang bagaimana pemerintahan baru akan menyelesaikan konflik di Ukraina.
| Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha. (Sumber: Reuters) |
Dalam sebuah posting di jejaring sosial X , Tn. Sybiha mengucapkan selamat kepada Tn. Marco Rubio atas pencalonannya sebagai Menteri Luar Negeri AS ke-72.
“Saya berharap dapat bekerja sama untuk memperdalam Kemitraan Strategis Ukraina-AS yang saling menguntungkan dan mendorong perdamaian melalui kekuatan di Ukraina dan di seluruh dunia ,” ujar Bapak Sybiha.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebutkan frasa "perdamaian melalui kekuatan" saat mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Donald Trump dan saat berbicara di hadapan para pemimpin Eropa.
Selain itu, Tuan Zelensky menyampaikan kepada sekutu sebuah “rencana kemenangan”, yang berfokus pada penyediaan sarana pertahanan diri bagi Kiev dan mengundang Ukraina untuk bergabung dengan NATO, sesuatu yang telah lama ditolak Rusia.
Pada tanggal 13 November, Tn. Donald Trump mengumumkan pencalonan Tn. Rubio untuk menduduki posisi kepala diplomasi AS.
Rubio sebelumnya menganjurkan kebijakan luar negeri AS yang lebih tegas terhadap rival geopolitiknya. Namun, baru-baru ini ia menyesuaikan pendiriannya agar lebih selaras dengan kebijakan "America First" Trump.
Pada bulan April 2024, Tn. Rubio adalah salah satu dari 15 senator Republik yang memberikan suara menentang paket bantuan militer besar untuk mendukung Ukraina dan mitra AS lainnya.
Dalam wawancara baru-baru ini, Tn. Rubio menegaskan bahwa Ukraina harus mencari solusi melalui negosiasi alih-alih berfokus pada upaya mendapatkan kembali wilayah.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/ngoai-truong-ukraine-gui-thong-diep-den-my-keu-goi-hoa-binh-thong-qua-suc-manh-293812.html






Komentar (0)