(Dan Tri) - Bangun tidur dan tidak melihat anak-anaknya, Ibu T. bergegas mencari mereka dan sangat sedih ketika mengetahui bahwa putra kembarnya telah meninggal di depan rumahnya.
Ibu Nguyen Thi Tuong (lahir tahun 1992), yang tinggal di Desa Vinh Quang, Kecamatan Son Thuy, Distrik Le Thuy ( Quang Binh ), baru saja kehilangan dua anaknya sekaligus akibat banjir. Anak-anak Ibu Tuong adalah VVQ dan VVT (keduanya lahir tahun 2022).
Sekitar pukul 5 pagi tanggal 31 Oktober, ketika Ibu Tuong terbangun, ia tidak menemukan kedua anaknya, jadi ia bergegas mencari mereka. Setelah mencari di sekitar rumah tetapi tidak menemukan mereka, Ibu Tuong pergi ke depan dan sangat sedih menemukan kedua anaknya tergeletak di tengah halaman yang terendam banjir.
Ibu Tuong memeluk erat jenazah kedua anaknya yang telah meninggal dan menangis putus asa (Foto: Nhat Anh).
Ibu Tuong segera menggendong anaknya dan memanggil kakek-neneknya serta beberapa orang yang berlarian berharap menyelamatkan kedua anak itu, tetapi sudah terlambat. Dukanya begitu mendalam, sang ibu menangis hingga pingsan.
Menurut keluarga kedua anak malang itu, ketika kakek-nenek membuka pintu, kedua anak itu terbangun dan mengikuti mereka, tetapi orang dewasa tidak menyadarinya. Sesampainya di teras depan, kedua anak itu terjatuh ke area banjir dan tenggelam.
Meninggalnya kedua anak tersebut membuat warga desa terkejut dan berduka. Pihak berwenang dan tetangga datang untuk menyemangati dan mendukung keluarga dalam mengurus pemakaman kedua anak tersebut.
Daerah di mana dua anak sayangnya tenggelam (Foto: Nhat Anh).
Di samping peti mati kedua anaknya, Ibu Tuong terus menangis dan memanggil-manggil nama anak-anaknya dengan sia-sia, membuat semua orang merasa kasihan padanya. Ibu Tuong terus menyiksa dirinya sendiri, berpikir bahwa kejadian seperti itu hanya terjadi karena kecerobohannya sesaat, tidak memperhatikan anak-anaknya.
Berbicara kepada reporter Dan Tri , Bapak Vo Van Thong, Ketua Komite Front Tanah Air Vietnam di Komune Son Thuy, mengatakan bahwa keluarga Ibu Tuong sedang berada dalam situasi yang sulit. Suaminya bekerja di Taiwan (Tiongkok). Pasangan ini memiliki 5 anak, 3 putri dan 2 putra kembar.
Peristiwa tersebut terjadi di rumah mertua Ibu Tuong, sementara ia dan anak-anaknya tinggal di rumah kecil di sebelahnya. Selama banjir, Ibu Tuong dan anak-anaknya, beserta mertuanya, terpaksa mengungsi di rumah adat desa.
Hingga sore hari tanggal 31 Oktober, jalan menuju desa Vinh Quang, kecamatan Son Thuy, distrik Le Thuy masih terendam banjir (Foto: Hoang An).
Pada pukul 18.00 tanggal 30 November, ketika air berangsur surut, Ibu Tuong dan anak-anaknya, beserta mertuanya, kembali ke rumah. Karena rumah mereka terendam banjir, Ibu Tuong dan anak-anaknya tinggal di rumah kakek-neneknya. Keesokan paginya, kejadian memilukan itu terjadi.
Mengetahui kisah kedua anak tersebut, sejumlah dermawan pun datang memberikan bantuan berupa uang sebesar 10 juta VND untuk pemakaman.
Adapun ayah anak-anak tersebut, Bapak Vo Van Anh (lahir tahun 1989), beberapa bulan yang lalu, beliau menyempatkan diri untuk mengunjungi istri, anak-anak, dan orang tuanya selama beberapa hari, lalu kembali ke Taiwan (Tiongkok) untuk bekerja. Tak seorang pun menyangka bahwa itulah terakhir kalinya Bapak Anh bertemu kedua putranya.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/an-sinh/nguoi-me-khoc-ngat-ben-thi-the-2-con-duoi-nuoc-ngay-trong-san-nha-20241031191416056.htm
Komentar (0)