Tentara Ukraina menyiapkan peluru artileri 155mm di sebuah pangkalan di Donetsk
Tangkapan layar dari The Kyiv Independent
ABC News pada tanggal 21 November mengutip seorang pejabat Ukraina yang mengatakan bahwa transfer amunisi 155mm dari AS ke Ukraina telah menurun lebih dari 30% sejak konflik Hamas-Israel pecah pada tanggal 7 Oktober.
“Mereka bilang kepada kami hal itu tidak akan memengaruhi komitmen, tapi kenyataannya memang demikian,” kata pejabat itu.
Titik kritis: Rusia mengatakan bantuan AS untuk Ukraina adalah “obat penenang”; Hizbullah menembakkan roket “vulkanis” ke Israel
Sementara itu, seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan bahwa penurunan tersebut tidak terkait dengan situasi di Gaza, karena bantuan di bawah wewenang Presiden AS Joe Biden telah ditarik dari cadangan militer yang telah dimulai beberapa minggu sebelumnya.
Pada 16 November, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa distribusi peluru artileri dari negara-negara Barat "telah benar-benar melambat" sejak konflik di Timur Tengah. Diplomat Uni Eropa (UE) Josep Borrell juga mengakui bahwa krisis di Timur Tengah "telah berdampak jangka panjang pada kebijakan kami terhadap Ukraina".
Rusia bertahan?
Dalam perkembangan terkait senjata Ukraina, kantor berita Sputnik pada tanggal 21 November mengutip Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu yang mengatakan bahwa Ukraina telah kehilangan sekitar 1.800 senjata dan peralatan militer sejak awal November.
Ia mengatakan bahwa upaya pihak Ukraina untuk maju ke arah Kherson tidak berhasil karena pertahanan Rusia. Sementara itu, pasukan Rusia mempertahankan benteng di sepanjang garis depan dan secara bertahap memperbaiki posisi mereka.
AS umumkan paket bantuan senjata tambahan untuk Ukraina, Rusia tegaskan tak pernah gagal
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada tanggal 21 November, pasukannya menyerang tiga brigade tentara Ukraina di wilayah Zaporizhzhia dalam 24 jam sebelumnya.
"Di arah Zaporizhzhia, unit-unit Rusia menimbulkan kerugian pada prajurit brigade mekanik ke-33, ke-65, dan ke-117 tentara Ukraina di daerah dekat permukiman Rabotino dan Novoprokopovka," kata pernyataan itu.
Selain itu, Menteri Shoigu mengatakan bahwa pengiriman senjata seperti rudal dasar dan artileri ke tentara Rusia telah meningkat hampir lima kali lipat tahun ini.
"Kita akan mendengar laporan hasil penyelesaian rencana pengadaan pertahanan tahun 2023 dan usulan penyusunan rencana pengadaan pertahanan tahun 2024 serta rencana periode 2025-2026," ujarnya dalam rapat dewan Kementerian Pertahanan Rusia.
"Tugas pokok tahun ini adalah menyediakan persenjataan, peralatan, amunisi, dan perbekalan kepada kelompok pasukan secara tepat waktu," ujarnya.
Ukraina belum mengomentari informasi di atas.
Presiden Ukraina mengganti jenderal, memerintahkan militer untuk bertindak cepat
Jerman memberi Ukraina bantuan 1,3 miliar euro
Untuk menegaskan komitmen jangka panjangnya dalam mendukung Ukraina, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengunjungi Kyiv pada tanggal 21 November dan mengumumkan tambahan bantuan militer sebesar 1,3 miliar euro (34.298 miliar VND) kepada negara tersebut.
Hingga saat ini, Berlin telah berjanji untuk mendukung Kyiv dengan delapan sistem pertahanan udara IRIS-T, tiga di antaranya telah dikirimkan. Ukraina terutama menggunakannya untuk melawan rudal Rusia.
Paket baru ini mencakup 20.000 peluru artileri 155 mm serta ranjau anti-tank. "Ini menegaskan bahwa kami mendukung Ukraina secara berkelanjutan dan andal," ujar Pistorius.
Ia mencatat bahwa peluru artileri ini bukan bagian dari 140.000 peluru 155mm yang telah dijanjikan Jerman untuk dipasok tahun depan.
Bantuan AS untuk Ukraina, Rusia bereaksi
Kyiv Independent pada tanggal 21 November mengutip Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin yang mengumumkan bantuan keamanan tambahan sebesar $100 juta selama kunjungannya ke Ukraina, sementara juga menjanjikan dukungan jangka panjang untuk Kyiv.
Secara khusus, paket bantuan baru tersebut mencakup rudal pertahanan udara Stinger, sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) dengan amunisi, peluru artileri 155 mm dan 105 mm, rudal anti-tank Javelin dan AT-4, serta lebih dari 3 juta butir amunisi senjata ringan.
Ukraina khawatir dengan dorongan Barat untuk berunding dengan Rusia
Selain itu, paket bantuan juga mencakup pakaian hangat, suku cadang, dan amunisi pembersih rintangan.
Menanggapi paket bantuan baru AS, kantor berita TASS pada 21 November mengutip Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov yang mengatakan bahwa ini adalah "obat penenang" bagi Kyiv "yang berada di ambang kehancuran total".
Lihat juga: AS berikan lebih banyak senjata ke Ukraina, Rusia sebut itu 'obat penenang'
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)