Pembuat pesawat tak berawak AS Skydio mengatakan embargo China akan mengganggu rantai pasokannya selama berbulan-bulan.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengumumkan sanksi terhadap Skydio, dua perusahaan pertahanan lainnya, dan 10 individu bulan ini, setelah AS menyetujui bantuan pertahanan senilai $567 juta kepada Taiwan, AFP melaporkan hari ini, 31 Oktober.
Model UAV Skydio
Foto: tangkapan layar Skydio
Skydio mengatakan pada tanggal 30 Oktober bahwa embargo Tiongkok terjadi "disebabkan oleh penjualan drone ke Taiwan, di mana satu-satunya pelanggan kami saat ini adalah Departemen Pemadam Kebakaran Taiwan."
Namun Skydio berpendapat bahwa China juga ingin menguntungkan perusahaannya dan memajukan kepentingan Beijing.
"Ini adalah momen yang mencerahkan bagi industri drone. Jika memang ada keraguan, tindakan ini memperjelas bahwa pemerintah Tiongkok akan menggunakan rantai pasokan sebagai senjata untuk memajukan kepentingannya di atas kepentingan kami," ujar CEO Skydio, Adam Bry, dalam sebuah pesan di situs web perusahaan.
"Ini adalah upaya untuk melenyapkan perusahaan drone terkemuka Amerika dan memperdalam ketergantungan dunia pada pemasok drone Tiongkok," tambah Bry. Bry termasuk di antara mereka yang dikenai sanksi oleh Tiongkok.
Karena embargo China, Tn. Bry mengatakan pasokan baterai UAV Skydio akan terputus selama beberapa bulan, karena perusahaan mendapatkan komponen penting ini dari China.
“Kami menjadi sasaran karena kami adalah perusahaan drone terbesar di luar Tiongkok dan karena kami melayani pelanggan penting yang berkontribusi terhadap keamanan nasional kami,” kata Bapak Bry.
Saat ini tidak ada informasi mengenai reaksi Tiongkok terhadap pernyataan Tn. Bry.
[iklan_2]
Source: https://thanhnien.vn/nha-san-xuat-uav-my-neu-thiet-hai-do-lenh-cam-van-tu-trung-quoc-185241031193158322.htm






Komentar (0)